Dian dan Sultan calon wakil gubernur bengkulu

Bengkulu (Antara Bengkulu) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyerahkan dua nama Calon wakil Gubernur ke DPRD Provinsi Bengkulu untuk dipilih dalam sisa masa jabatan 2010-2015.

"Kami menyerahkan dua nama Calon Wakil Gubernur Bengkulu ke DPRD, yang diterima oleh Sekretaris DPRD dan Wakil Ketua I DPRD provinsi," kata Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Provinsi Bengkulu Hamka Sabri kepada wartawan di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Jumat sore.

Hamka yang mewakili Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah saat menyerahkan dua nama itu menolak menyebut dua nama yang diusulkan ke DPRD.

Namun, ia menyebut bahwa nama-nama yang diserahkan adalah nomor urut satu dan dua dari tiga nama yang diusulkan Partai Demokrat.

Dengan demikian dua nama tersebut yakni Dian Syakroza, kader Partai Demokrat yang saat ini menjabat anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Bengkulu serta Sultan Najamudin, anggota DPD RI asal Daerah Pemilihan Bengkulu juga.

Sejumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu mewakili enam fraksi, kecuali Fraksi Golkar, hadir dalam penyerahan dua nama calon wakil gubernur yang berlangsung di ruang kerja Sekretaris DPRD Bengkulu tersebut.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Suharuddin Derus juga membenarkan dua nama yang diusulkan tersebut, yakni Dian Syakhroza dan Sultan Najamudin.

Sebelumnya Partai Demokrat mengusulkan tiga nama calon wakil gubernur ke Gubernur Bengkulu yakni Dian Syakroza, Sultan Najamudin dan Edison Simbolon yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu.

Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu Sofwin Syaiful mengatakan proses selanjutnya adalah penjadwalan pemilihan wakil gubernur yang akan dibahas oleh Badan Musyawarah.

"Setelah disepakati oleh Banmus jadwal paripurna, maka pemilihan wakil gubernur di DPRD dapat dilaksanakan," katanya.

Koalisi PAN dan Demokrat berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah Provinsi Bengkulu yakni pasangan Agusrin Najamudin dan Junaidi Hamsyah.

Namun, kasus korupsi menjerat Agusrin hingga divonis penjara selama empat tahun dan Presiden memberhentikan dari jabatannya.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik Junaidi Hamsyah menjadi gubernur defenitif dan menginstruksikan agar memproses pemilihan wakil gubernur. (Antara)