Mukomuko (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, diminta mengatur pola pembagian bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk pengecer jeriken di daerah itu demi mengantisipasi penimbunan dan kelangkaan BBM tersebut.
"Kami mendukung pengecer jeriken tetapi harus ada pengaturan sehingga BBM tidak langka,"kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini, di Mukomuko, Kamis.
Ali meminta pemerintah setempat menyusul sering terjadinya kelangkaan BBM subsidi di daerah itu akibat banyaknya pengecer jeriken ditambah lagi dengan rencana kenaikan harga BBM tersebut.
Menurut dia, daerah itu masih membutuhkan pengecer jeriken karena keberadaan mereka selama ini membantu menyalurkan BBM ke desa desa terpencil yang berada jauh dari stasiun pengisian bakan bakar umum (SPBU).
Karena, kata dia, tidak mungkin warga di desa terpencil yang hanya mengisi bensin satu hingga dua liter harus membeli BBM subsidi ke SPBU yang jaraknya sangat jauh dari wilayah mereka.
Adapun pengaturan itu kata dia, bukan untuk membatasi atau melarang pengecer jeriken membeli BBM subsidi di SPBU tetapi untuk memperjelas sasaran BBM subsidi itu untuk warga yang berada di desa terpencil.
"Kalau sudah ada pengaturan seperti itu maka pengecer jeriken wajib memiliki izin jika ingin membeli BBM subsidi di SPBU, termasuk juga ada pengaturan wilayah untuk setiap pengecer jeriken tersebut," ujarnya lagi.
Selain pengaturan pola pembagian BBM subsidi, ia menilai, di daerah itu perlu ada satu SPBU yang khusus melayani pengisian BBM subsidi mengunakan jeriken agar SPBU lainnya termasuk di pusat kabupaten tidak tgerganggu.
"Di Kecamatan Kota Mukomuko ini hanya ada satu SPBU jadi tidak mungkin semuanya harus membeli di sana, sebaiknya jangan di SPBU tersebut," ungkapnya lagi.
Ia menerangkan, untuk lebih memperkuat payung hukum pengaturan pembnagian BBM subsidi itu maka perlu diatur lagi mengunakan peraturan bupati (Perbup) atau peraturan daerah (Perda). (Antara)
Pemkab diminta mengatur distribusi BBM
Kamis, 6 Juni 2013 18:56 WIB 973