Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menjajaki potensi kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang banyak ditemukan di daerah itu untuk diekspor ke Jepang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Surya Ofiana di Bengkulu, Jumat, menyebut saat ini peluang investasi itu masih dalam tahapan pembicaraan awal dengan investor Jepang.
"Ada satu produk yang banyak di Bengkulu dan digemari di Jepang yaitu kumbang tanduk. Sekarang kita sedang menjajaki peluang itu," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan data survei karantina peternakan, populasi kumbang tanduk yang dianggap hama tersebut memang banyak ditemukan di Bengkulu.
Kendati demikian, pihaknya akan terlebih dahulu mendata sebaran kumbang tanduk tersebut lebih banyak di daerah mana saja.
Di Jepang, kumbang tanduk ini banyak digemari kalangan anak dan remaja untuk dijadikan hewan peliharaan.
Ukuran kumbang tanduk asal Indonesia yang mampu tumbuh hingga 13 centimeter menjadi daya tarik tersendiri bagi orang Jepang.
"Kita lakukan inventarisir dulu dan sosialisasikan potensi itu ke masyarakat baru kemudian kita tindaklanjuti dengan calon investor," paparnya.
Surya menjelaskan penjajakan potensi investasi kumbang tanduk itu merupakan tindak lanjut dari pembicaraan kerja sama antara Pemprov Bengkulu dengan pihak Garuda Indonesia, beberapa waktu lalu.
Kerja sama itu terkait dengan keinginan Garuda Indonesia membuka jasa penerbangan kargo langsung dari Bengkulu ke berbagai negara di dunia untuk membawa komoditas unggulan daerah tersebut.
Selain kumbang tanduk, Pemprov Bengkulu juga menawarkan beberapa komoditas lainnya yaitu sarang burung walet, ikan, dan kopi.
Bengkulu jajaki potensi ekspor kumbang tanduk ke Jepang
Jumat, 26 Februari 2021 23:15 WIB 2499