Bengkulu (Antara Bengkulu) - Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan Swadaya (PPPPS) Bengkulu, Suharto, mengeluhkan petani ikan lele
di Kota Bengkulu yang mengalami kesulitan pemasarannya.
"Apa pun yang diproduksi kalau pasarnya tidak jelas ya tidak akan
bisa maju, pasar yang tidak jelas ini bisa mematikan usaha budidaya ikan
lele," kata dia, di Bengkulu, Minggu.
Menurut dia, hasil produksi ikan lele petani di Kota Bengkulu sudah mencapai tingkat kejenuhan.
"Artinya hasil produksi ikan lele kita sudah memenuhi permintaan
pasar yang ada di Kota Bengkulu, dan kalau tingkat produksi meningkat
lagi, petani menjadi resah karena tidak tahu akan kemana mereka pasarkan
hasilnya," kata dia lagi.
Dia berharap Pemerintah Kota Bengkulu berperan aktif untuk menemukan solusi pemasaran hasil pertanian daerah itu.
"Harapan kita ya sepeti itu, pemerintah dapat meyakinkan petani
tentang jaminan pasarnya agar tetap bisa menampung hasil pertanian
mereka, seperti memberikan pelatihan keterampilan bagi petani maupun UKM
untuk menjadikan ikan lele menjadi poduk olahan yang lebih bernilai
ekonomis agar daya serap lele di sini bisa meningkat," katanya.
Saat ini serapan hasil produksi lele di Kota Bengkulu, kata dia, mencapai 15 ton per bulan.
"Hasil lele 15 ton tersebut masih bisa diserap pasar di sini, namun
melebihi itu tidak dapat diserap pasar. Kita juga susah untuk memasarkan
lele keluar provinsi karena kalah dengan provinsi lain seperti Lampung,
karena mereka bisa memasarkan lele dengan harga yang lebih murah," ujar
dia.
Sedangkan harga ikan lele hasil budidaya petani di daerah ini, kata
dia, tidak dapat ditekan lagi, mengingat ongkos produksi yang tinggi.
Harga pakan ikan terus mengalami kenaikan, dari Rp210 ribu per karung sekarang menjadi Rp250 ribu.
Keuntungan yang diperoleh petani lele, lanjut dia, untuk satu kali
panen hanya berkisar Rp125 ribu per kolam dengan ukuran tiga kali dua
meter.
"Jadi, sudah tidak bisa menurunkan harga ikan agar bisa bersaing
dengan provinsi lain, kecuali pemerintah memberikan pakan murah untuk
petani lele, dan kita harapkan memang begitu," ujarnya pula. (Antara)
Petani lele Bengkulu kesulitan pemasaran
Minggu, 28 Juli 2013 15:23 WIB 8641