Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menegaskan guru atau pengajar yang belum mendapat vaksinasi COVID-19 tidak diizinkan mengajar secara tatap muka mengingat penyebaran virus itu masih tinggi.
"Saya tegaskan kalau ada guru yang tak vaksinasi, saya tak akan mengizinkan mengajar di kelas. Kalau tetap masuk dalam kelas, berarti dianggap alpa. Kalau alpa, sertifikasinya yang tak dihitung," tegas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Minggu.
Dia mengatakan semua pengajar wajib mengikuti vaksinasi COVID-19 karena sekolah tatap muka harus akan tetap digelar meski ada daerah yang zona merah pandemi. Kegiatan belajar mengajar itu dilakukan dengan disiplin ketat protokol kesehatan.
Aktivitas sekolah secara tatap muka sebelumnya pernah dilakukan pada April 2021 tapi begitu penyebaran COVID-19 memuncak akhirnya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
"Sekarang sekolah tatap masih muka disetop. Hanya, sekolah daring yang tetap berjalan. Namun beberapa hari lagi akan ada ujian sekolah dan pelaksanaannya kemungkinan dilakukan secara daring juga," ujar Ismardi.
Tapi pada bulan Juli atau pada tahun ajaran baru, proses belajar dan mengajar harus digelar tatap muka. Oleh sebab itu, para guru harus menjalani vaksinasi COVID-19.
Lebih lanjut, Ismardi juga berharap pihak sekolah untuk mendukung program vaksinasi tersebut agar seluruh pengajar bisa mendapatkan suntikan imunisasi agar pandemi segera berakhir.
Guru belum divaksin COVID-19 dilarang mengajar
Senin, 31 Mei 2021 13:06 WIB 807