Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 10 hektare lahan milik petani di Desa Pondok Kopi yang mendapatkan program pengembangan tanaman jagung tahun 2021 terancam gagal panen atau puso, akibat terendam banjir.
“Sekarang ini kami masih menunggu apakah tanaman jagung milik petani di wilayah yang terendam banjir tersebut masih bisa tumbuh atau tidak. Kemungkinan besar tanaman jagung tersebut rusak karena sejak tanggal 4 Juli 2021 sampai sekarang tanaman tersebut masih terendam banjir,” kata Pelaksana Tugas Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugianto, dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan seluas 10 dari 30 hektare lahan tanaman jagung milik petani di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam, terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan.
Ia mengatakan banjir yang melanda sebagian wilayah ini merendam 10 hektare lahan tanaman jagung yang masih berusia 1,5 bulan sejak tanggal 4 Juli 2021 sampai sekarang.
Petani yang memiliki lahan tanaman jagung yang terendam banjir tersebut menerima program bantuan pengembangan jagung berupa benih jagung dari pemerintah pusat pada bulan Mei 2021.
Ia mengatakan kemungkinan lahan tersebut masih bisa ditanami tanaman jagung lagi, karena stok bantuan bibit jagung masih ada pada kelompok tani sehingga mereka masih bisa memanfaatkannya.
“Kalau Dinas Pertanian tidak ada stok bantuan bibit jagung dari pemerintah pusat, kelompok tani masih menyimpan stok bantuan bibit jagung masih bisa menanam bibit jagung di lahannya,” ujar Sugianto.
10 hektare tanaman jagung di Mukomuko terancam puso
Senin, 5 Juli 2021 14:39 WIB 2431