Bengkulu (Antara) - Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu terus mengupayakan perluasan jangkauan siarannya ke seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.
"Saat ini baru tujuh kabupaten dan kota yang dijangkau oleh siaran kita, masih ada 'blank spot'," kata Kepala Stasiun RRI Bengkulu Suleman Yusuf di Bengkulu, Rabu.
Menurut dia, siaran RRI baru dapat menjangkau 70 persen wilayah di Provinsi Bengkulu karena keterbatasan pemancar frekuensi.
"Masih ada tiga kabupaten yang belum dijangkau frekuensi FM kami, yaitu Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Muko-muko, namun saat ini kita sedang mengusahakan perluasan jaringan ke tiga kabupaten itu," kata dia.
Lebih lanjut, bertepatan dengan Hari Radio Ke-68 Radio Republik Indonesia, dia mengatakan pihaknya sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Muko-muko untuk perluasan jangkauan siaran RRI ke daerah itu.
"Kita sedang melakukan penjajakan dan berharap RRI dapat mengudara secapatnya di Muko-muko begitu juga dengan dua kabupaten lainnya yang belum dijangkau oleh jaringan kami," kata dia.
Dia berharap Pemarintah Provinsi Bengkulu serta pemerintah kabupaten/kota dapat memberikan dukungan agar RRI mampu menjadi pusat sarana informasi masyarakat.
"Dengan adanya dukungan dari semua pihak kita berharap RRI dapat menjadi sarana informasi yang aktual, akurat dan brimbang selain itu juga menjadi sarana informasi yang mendidik, mencerdaskan bangsa, dan berkarakter," kata dia.
Selain berupaya memperluas jangakauan siaran, menurut dia, RRI Bengkulu juga akan memberikan peluang kepada warga daerah itu untuk berkontributor menjadi 'citizen journalism' sebagai upaya memberikan informasi maupun kejadian dengan cepat ke seluruh masyarakat provinsi itu.
"Di pulau Enggano, kita tidak punya wartawan untuk menyampaikan kabar berita tentang daerah itu, jadi untuk memberikan informasi tentang daerah itu ke seluruh masyarakat Bengkulu kita akan buka kesempatan warga di sana yang ingin menyampaikan berita dan informasi tentang daerah itu, begitu juga di daerah lain," kata Suleman.
Dia mengatakan RRI telah berkiprah selama 68 tahun, sejak tanggal 11 September 1945 yang dibentuk oleh dokter Abdurrahman Saleh, Adang Kadarusman dan Jusuf Ronodipoero.
"Sejak 68 tahun yang lalu, semboyan kita tetap Sekali di udara tetap di udara, dan kedepannya kita akan tetap eksis sebagai pusat informasi masyarakat walaupun saat ini sudah banyak media seperti media cetak, televisi dan elektronik," kata dia.
Dia menambahkan, sbagai lembaga penyiaran Publik, RRI Bengkulu memiliki dua programa yaitu Programa 1 yang ditujukan untuk pendengar dewasa dan Programa 2 untuk pendengar remaja.
RRI Bengkulu berupaya perluas jangkauan siaran
Rabu, 11 September 2013 14:27 WIB 3065