Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu optimis bisa mencapai target investasi daerah tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp7,2 triliun, meskipun di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu Karmawanto di Bengkulu, Jumat mengatakan, pihaknya tetap optimis mengingat hingga triwulan kedua tahun 2021 realisasi investasi Bengkulu sudah mencapai Rp3,1 triliun.
"Tahun lalu realisasi investasi Bengkulu mencapai Rp8 triliun sedangkan tahun ini targetnya diturunkan menjadi Rp7,2 triliun dan tentu saja kita optimis bisa mencapai target itu," kata Karmawanto.
Ia menjelaskan berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi Provinsi Bengkulu pada triwulan pertama tahun 2021 mencapai Rp1,56 triliun dan pada triwulan kedua mencapai Rp1,59 triliun.
Jumlah itu, kata dia, masih cukup kecil dan belum mencapai 50 persen dari target sehingga menjadikan Provinsi Bengkulu berada pada peringkat ke 22 provinsi dengan realisasi investasi daerah se Indonesia.
Karmawanto menerangkan hal itu karena ada beberapa perusahaan yang belum melaporkan kegiatan investasi mereka akibat dampak dari berbagai kebijakan penanganan pandemi COVID-19, salah satunya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kendati demikian ia meyakini target investasi daerah yang ditetapkan BKPM RI tersebut bisa tercapai mengingat iklim investasi di Bengkulu cenderung kondusif meskipun di tengah pandemi COVID-19.
Berdasarkan data DPMPTSP Provinsi Bengkulu, realisasi target investasi daerah tersebut sebagian besar disumbangkan oleh perusahaan yang bergerak pada sektor kelistrikan, perkebunan, perindustrian dan perdagangan.
"Jadi meskipun saat ini masih PPKM dan pandemi belum reda, kita tetap optimis bahwa target realisasi investasi daerah akan tercapai, mengingat target itu dibebankan BPKM RI kepada DPMPTSP masing-masing daerah," demikian Karmawanto.