Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini menambah lima tenaga swadaya penyuluh pertanian untuk menyebarkan berbagai informasi tentang pertanian kepada petani di daerah ini.
"Awalnya sebanyak 28 orang, kemudian bertambah menjadi 33 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, di Mukomuko, Selasa.
Pemkab Mukomuko pada tahun 2021 mengangkat sebanyak 28 orang tenaga penyuluh pertanian swadaya, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 16 orang.
Kemudian ada pergeseran anggaran sehingga jumlah penyuluh swadaya bertambah dari sebanyak 28 orang menjadi 33 orang dan penambahan sebanyak lima petugas ini adalah diambil dari peserta seleksi penyuluh.
Kemudian ada pergeseran anggaran sehingga jumlah penyuluh swadaya bertambah dari sebanyak 28 orang menjadi 33 orang dan penambahan sebanyak lima petugas ini adalah diambil dari peserta seleksi penyuluh.
"Sebanyak 47 orang peserta tes penyuluh swadaya, yang lolos sebanyak 28 orang dan lima orang diambil berdasarkan rangking nilai tes di bawahnya," ujarnya.
Selain itu, pemerintah setempat menaikkan gaji tenaga penyuluh pertanian swadaya sebesar 100 persen, yakni dari sebesar Rp1 juta menjadi Rp2 juta per bulan.
“Gaji penyuluh pertanian swadaya sebesar Rp2 juta per bulan. Tahun ini standar gajinya menyesuaikan dengan sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) 2021,” ujarnya.
Periode perekrutan penyuluh pertanian swadaya dilakukan pada Juli 2021, dengan masa tugas selama lima bulan terhitung mulai bulan Agustus sampai bulan Desember 2021.
Pengangkatan tenaga penyuluh pertanian swadaya di daerah ini bertujuan untuk menutupi kekurangan jumlah tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun pegawai kontak.
Sebelumnya Pemkab Mukomuko sudah memprogramkan setiap desa dari sebanyak 148 desa memiliki PPL untuk menyebarkan berbagai informasi tentang pertanian kepada petani.
"Idealnya, satu PPL satu desa, saat ini kita ada penambahan jumlah PPL baik dari dana pemerintah pusat dan provinsi, termasuk penambahan PPL dari tenaga penyuluh pertanian swadaya," ujarnya.