Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong tempe agar menjadi keunggulan makanan Indonesia sehingga dapat mendunia,
“Saya ini penggemar tempe dan begitu tempe menjadi salah satu isu yang viral, ternyata tempe ini banyak peminatnya terutama berkaitan dengan gastrodiplomasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin.
Sebagai upaya gastrodiplomasi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), perwakilan RI di seluruh dunia, serta industri dunia usaha dan asosiasi.
Lebih lanjut ia mengatakan Kemenlu telah melakukan gastrodiplomasi melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dengan pelaksanaan sejumlah kegiatan di luar negeri.
“Kabar gembira dari konsulat kita, sebentar lagi konsumen tempe di Kansai, Jepang, dapat menikmati tempe Indonesia di jaringan supermarket Gyomu Super (salah satu supermarket terbesar di Jepang),” ujarnya.
Gastrodiplomasi tempe disebut sebagai bagian dari Indonesia Spice up the World atau program kolosal berkonsep Indonesia Incorporated yang akan berlangsung hingga tahun 2024 untuk mendorong berbagai kuliner Indonesia, seperti tempe agar semakin mendunia.
Dalam hal ini Kemenparekraf bekerja sama dengan Google dan Indonesia Gastronomy Network guna membuat laman khusus untuk memperkenalkan berbagai kuliner Indonesia.
“Jadi ini spice up the world akan dimuat di Google Art and Culture,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pada bulan September, kata dia, Kemenparekraf juga telah melakukan pembicaraan awal dengan Forum Fermentasi Nusantara dalam rangka mengajak menjadi inisiator program Tempe for Life sebagai pengenalan produk tempe ke dunia.
“Harapan kita jadi bukan hanya kita dikenal untuk batik, wayang, atau keris, tapi juga tempe,” ujar Menparekraf Sandiag Uno.