Semen Padang masih dominasi pasar Bengkulu

Bengkulu (Antara Bengkulu) - Produk PT Semen Padang masih mendominasi pasar di Bengkulu dengan 75,05 persen penguasaan pasar atau "market share" hingga September 2013.

"Produk PT Semen Padang tetap mendapat kepercayaan tinggi di hati masyarakat Bengkulu dan sekitarnya, dengan `market share` mencapai 75,02 persen," kata Direktur Pemasaran PT Semen Padang Benny Wendry di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap produk mereka tidak terlepas dari kualitas yang terjamin, harga yang kompetitif, dan kelancaran pasokan ke wilayah Bengkulu.

Data market share Semen Padang pada September 2013 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 yang hanya sebesar 67,97 persen.

Pada September 2013, market share PT Semen Padang di Bengkulu mencapai 78,18 persen, meningkat dibandingkan dengan September 2012 yang hanya 67,47 persen.

Meski demikian, Wendry mengatakan permintaan semen di wilayah Bengkulu pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan 2012.

Hal itu terungkap dari data September 2013 permintaan semen di Bengkulu sebesar 374.575 ton atau turun 24,77 persen dibandingkan permintaan periode yang sama pada 2012 yakni sebanyak 497.900 ton.

Penurunan permintaan tersebut mengakibatkan penurunan penjualan seluruh produk semen di wilayah itu.

"Penjualan Semen Padang juga turun mencapai 16,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Menurutnya, penurunan permintaan semen itu merupakan imbas dari perlambatan ekonomi nasional yang mendorong melambatnya pembangunan infrastruktur.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional hingga September 2013 mencapai 41,5 juta ton. Jumlah itu tumbuh 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012.

Kinerja tersebut lebih lambat dibandingkan pertumbuhan konsumsi semen 2012 mencapai 14,5 persen atau mencapai 54,9 juta ton.

Untuk wilayah Provinsi Bengkulu, PT Semen Padang memiliki sebanyak 11 distributor dan akan digelar temu pelanggan yang menghadirkan 200 pelanggan di salah satu hotel pada Kamis (24/10) malam. (Antara)