DPT Kota Bengkulu berkurang 1.003 pemilih

Bengkulu (Antara Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Hasil Perbaikan untuk Pemilu Legislatif 2014 dengan melakukan pengurangan sebanyak 1.003 pemilih.

"Terjadi pengurangan karena ditemukan pemilih ganda, yang telah meninggal dan pemilih belum cukup umur," kata Komisioner KPU Kota Bengkulu Divisi Perencanaan dan Data Zaini di Bengkulu, Jumat.

Pengurangan DPT tersebut, menurut Zaini, setelah pihaknya menerima perintah verifikasi ulang dari KPU RI terhadap daftar pemilih yang telah ditetapkan pada tanggal 13 September 2013.

"Setelah kita verifikasi, ditemukan DPT ganda lintas regional provinsi, kabupaten dan kota," katanya.

Penetapan DPT Hasil Perbaikan untuk daerah itu diplenokan KPU Kota Bengkulu sore Jumat Pukul 16.00 dengan dengan mengundang partai politik peserta pemilu, Panwaslu, Pemerintah Kota setempat.

Total pemilih yang ditetapkan oleh KPU daerah itu dalam daftar pemilih tetap Kota Bengkulu menjadi 248.152 pemilih yang terdiri dari 124.117 pemilih laki-laki dan 124.134 pemili perempuan.

"Hasil DPT yang ditetapkan ini tidak dapat lagi dikurangi maupun ditambah, jika ada pemilh yang meninggal, jumlah DPT-nya tetap namun nanti akan dilakukan pencoretan pada lembar DPT," kata dia.

Bagi masyarakat yang belum masuk dalam DPT, menurut dia masih tetap terbuka kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya melalui DPT khusus.

Sementara itu mengenai daftar pemilih tanpa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (NKK) kata Zaini, tidak sepenuhnya dapat dikoreksi.

"Masih tersisa 2.681 pemilih tanpa NIK dan 7.813 pemilih tanpa NKK, kita sudah coba verifikasi semua dengan melihat data dukcapil dan DP4 namun kita temukan ada pemilih yang belum memiliki NIK dan NKK," kata dia.

Lebih lanjut, temuan tersebut akan dilaporkan ke KPU RI melalui KPU Provinsi Bengkulu dengan menyertakan surat keterangan bahwa pemilih tanpa NIK atau NKK tersebut adalah warga Kota Bengkulu.

"Kita meminta kepada surat pernyataan lurah setempat bahwa mereka adalah warga yang memang tinggal di daerah tersebut," kata Zaini.

Dia menjelaskan temuan tersebut juga disebabkan banyaknya pemilih pemula yang belum memiliki NIK dan terdaftar di Dukcapil daerah itu.

"Dan ada juga pemilih dari luar daerah yang tidak memiliki kartu keluarga karena pencatatannya belum migrasi ke dukcapil di sini, namun mereka bukan pemilih eksodus. Dan ada juga yang kita tanya KK mereka ada yang hilang," kata Zaini. (Antara)