Bengkulu (Antara) - Kelompok Cipayung bersama Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) di Bengkulu menilai pengusutan kasus korupsi di daerah itu berjalan lambat.
"Kita melihat kasus-kasus yang menguak ke publik sudah lama namun sampai sekarang belum selesai dan belum ada yang divonis," kata Koordinator Kelompok Cipayung Plus, Yusuf Sugiatno saat menggelar orasi memperingati Hari Pahlawan di Pusat Kota Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan kasus yang masih mengambang tersebut yakni, kasus korupsi Eks Mulitiyears serta kasus PT. Bengkulu Mandiri yang merugikan daerah hingga Rp18,5 triliun.
"Masih banyak lagi kasus korupsi lainnya di tubuh birokrasi dan membuat rakyat Indonesia khususnya masyarakat Bengkulu jadi terbelenggu kemiskinan," kata dia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan terus proaktif dalam mengawal kasus korupsi di Bengkulu sehingga dapat meminimalisasi kasus serupa terjadi di daerah itu.
"Setiap ada dugaan korupsi kami akan mengumpulkan data-data yang bisa membawa oknum pelaku ke ranah hukum dengan menyerahkan data tersebut baik ke kepolisian setempat maupun ke Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Yusuf.
Sikap aparatur negara yang membangun bangsa dengan melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) menurut dia mencederai perjuangan pahlawan yang telah merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia.
"Pahlawan memperjuangkan kemerdekaan berdarah-darah dengan mengorbankan harta dan nyawa, namun sekarang diantara pemangku jabatan di pemerintahan ada yang melakukan tindakan yang hanya memikirkan pribadi dan golongan dan merugikan negara," katanya.
Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2013 dia bersama rekannya yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus menggelar upacara peringatan yang berlanjut "hearing" dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Aksi kami berakhir dengan menggelar orasi di Bundaran Simpang Lima Kota Bengkulu," kata dia.
Lebih lanjut, menurutnya terdapat sembilan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang ikut menggelar orasi yakni HMI, GMKI, GMNI, PMKRI, IMM, LMND, BEDA serta Bengkulu Muda Community.
*
Pengusutan kasus korupsi di Bengkulu lambat
Senin, 11 November 2013 19:27 WIB 2124