Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluhkan kosongnya stok vaksin anti rabies (VAR) untuk korban gigitan hewan penular rabies atau HPR yang ada di puskesmas di daerah setempat.
"Sudah ada lima orang yang kena gigitan anjing, salah satunya dari desa kami. Beberapa hari lalu ada warga kami yang datang ke Puskesmas Padang Ulak Tanding untuk mintak suntik vaksin anti rabies karena terkena gigitan anjing tapi stok vaksinnya kosong," kata Dedek (25) warga Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding di Rejang Lebong, Jumat.
Kosongnya stok vaksin anti rabies di puskesmas setempat membuat mereka yang menjadi korban kasus gigitan hewan peliharaan terutama jenis anjing menjadi bingung dan khawatir jika nantinya bisa tertular virus rabies.
Kendati saat ini para korban kasus gigitan ini tidak menunjukan gejala-gejala tertular virus rabies, kata dia, namun mereka merasa khawatir jika tidak tersedia VAR di masing-masing puskesmas nantinya bisa membahayakan warga yang terkena gigitan HPR baik jenis anjing, kera atau kucing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syahfawi di tempat terpisah menjelaskan, dirinya belum mengetahui ketersediaan stok VAR yang ada di puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong maupun yang ada di gudang dinas kesehatan daerah itu.
"Saya berterima kasih atas informasinya, nanti akan saya cek dahulu untuk memastikan stok VAR yang ada di Kabupaten Rejang Lebong saat ini," kata dia.
Menurut dia, dari informasi yang disampaikan stafnya jika stok VAR tersebut sudah sejak beberapa lama mengalami kekosongan menyusul tidak adanya pasokan yang dikirim pihak Kemenkes, sedangkan stok lama yang mereka miliki sudah kedaluwarsa, mengingat masa kedaluwarsanya cukup singkat.
Warga Rejang Lebong keluhkan kosongnya stok vaksin anti rabies
Jumat, 26 November 2021 14:33 WIB 1000