Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepala Bagian Operasional Polres Kota Bengkulu AKP Mada Ramadita mengatakan bahwa dua perampok yang tertangkap saat merampok Bank BCA beberapa waktu lalu tewas karena dihajar massa.
"Tidak benar tewas di tangan polisi, tapi dihajar massa," katanya menanggapi kerusuhan di kawasan Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Selasa.
Kerusuhan yang digelar warga tiga desa di Kecamatan Binduriang, Selasa (26/11) pagi, hingga memblokir jalan lintas Bengkulu-Sumatra Selatan ditengarai akibat tewasnya perampok yang ditangkap polisi tersebut.
As dan Wn, perampok yang ditangkap polisi itu merupakan warga Kecamatan Binduriang.
Ramadita mengatakan saat polisi datang ke lokasi perampokan, kondisi As dan Wn sudah babak belur diamuk massa.
"Lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan, tapi tidak tertolong lagi akhirnya meninggal," katanya.
Ia melanjutkan, pelaku diamuk massa karena tertangkap tangan saat berusaha merampok salah seorang nasabah Bank BCA.
Tewasnya As, memicu kerusuhan di kampung halamannya, Desa Binduriang, Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Binduriang bahkan membakar sebuah pos polisi di wilayah itu.
Saat ini polisi sudah menempatkan sejumlah personel di perbatasan Bengkulu dengan Sumatra Selatan itu untuk mengamankan situasi.
Bahkan, Polda Bengkulu menambah kekuatan personel sebanyak 310 orang untuk membantu pengamanan di wilayah itu.
Kepala Biro Ops Kombes Pol Burdin Hambali melalui Kasubag Ops Kompol Rachmat Kurniawan mengatakan sebanyak 210 personel dari Brimob Polda Bengkulu.
"Sedangkan 100 orang personel dari Shabara Polda Bengkulu," kata Kompol Rachmat Kurniawan.
Dengan penambahan kekuatan tersebut saat ini diperkirakan 800 personel polisi di lokasi.
Polisi: Perampok asal Binduriang tewas dihajar massa
Selasa, 26 November 2013 15:08 WIB 3770