Jakarta (ANTARA) - Anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/Pelindo, IPC Terminal Petikemas atau IPC TPK, memecahkan rekor pelayanan kapal terbesar sepanjang sejarah IPC TPK beroperasi dan Terminal 3.
Kapal MV MSC Tianshan dengan panjang (LOA) 334 meter tersebut sandar di Terminal 3 IPC Terminal Petikemas yang bertolak dari Timur Tengah ke Jakarta, Indonesia.
Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis IPC TPK David Sirait dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat mengapresiasi kedatangan kapal milik pelayaran Mediterranean Shipping Company yang memiliki kapasitas 8.500 TEUs itu di dermaga Terminal 3 Tanjung Priok IPC TPK.
"Berkat kerja sama dan support yang baik dengan Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan serta Pelayanan Kapal Pelindo Regional 2 Tanjung Priok maupun Pelindo pusat maka kapal dapat bersandar dengan baik. Tentunya kami akan terus mengoptimalkan pelayanan agar lebih banyak lagi kapal besar yang sandar. Ini merupakan langkah strategis bagi IPC TPK dalam mengawali tahun 2022," ujarnya.
IPC TPK merupakan anak perusahaan Pelindo yang merupakan operator terminal yang memberikan pelayanan peti kemas dengan sistem jaringan yang terintegrasi antarpelabuhan.
Rencananya sebanyak hampir 2.000 peti kemas (empty container) berukuran 40 feet akan dibongkar dari kapal MV MSC Tianshan untuk dapat membantu mengatasi kelangkaan peti kemas dalam menunjang ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri.
Sejak akhir tahun 2021 lalu, perdagangan dunia dirundung krisis kelangkaan peti kemas tidak terkecuali di Indonesia. Tidak hanya kegiatan ekspor yang terdampak, kelangkaan peti kemas berpotensi mengganggu upaya pemulihan ekonomi Indonesia.
Bongkar muat peti kemas yang dibawa kapal MV MSC Tianshan diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya permintaan oleh para eksportir Indonesia.
"Kami berharap sandarnya kapal MV MSC Tianshan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas logistik, dan mengatasi krisis peti kemas di Indonesia. IPC TPK akan terus mendukung pemerintah untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan perekonomian nasional," tutup David.