Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni saat melakukan konferensi pers di Kantor Dinkes Provinsi, Rabu, mengatakan ketiga pasien positif COVID-19 jenis omicron yaitu perempuan (34), perempuan (22) dan laki-laki (54).
"Kami baru mendapatkan kabar dari Litbangkes Kementerian Kesehatan bahwa dari 5 sampel yang dikeluarkan, 3 diantaranya dinyatakan positif Omicron," kata Herwan.
Ia mengatakan untuk di Provinsi Bengkulu saat ini belum dapat mendeteksi varian omicron sehingga pihaknya harus menunggu hasil sampel dari Litbangkes Kemenkes untuk mengetahui hasilnya.
Pada 5 Januari telah dikirim sampel pasien perempuan (13) ke Litbangkes dan pada 26 Januari pasien tersebut dinyatakan positif COVID-19, namun bukan varian Omicron.
Pada 26 Januari pihaknya melakukan pemeriksaan di laboratorium M. Yunus terhadap 8 sampel dari Kota Bengkulu dan menunjukkan hasil positif COVID-19.
Selanjutnya pada 27 Januari 8 sampel tersebut dikirim ke Litbangkes untuk di periksa dan pada 8 Februari, 5 dari 8 sampel yang dikirim telah keluar, 3 diantara nya dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron
Ketiga pasien tersebut yaitu perempuan (34) pekerjaan ibu rumah tangga, berdomisili di Kota Bengkulu dan memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.
Kemudian perempuan (22) pekerjaan seorang ASN dan laki-laki (54) bekerja sebagai ASN, keduanya merupakan warga Jakarta yang bertugas di Kota Bengkulu.
Ketiganya memiliki gejala sehingga melakukan pemeriksaan dan saat ini kasus Omicron telah masuk dan menyebar di wilayah Provinsi Bengkulu.
Ketiganya memiliki gejala sehingga melakukan pemeriksaan dan saat ini kasus Omicron telah masuk dan menyebar di wilayah Provinsi Bengkulu.
Saat ini ketiga pasien positif COVID-19 varian Omicron telah dinyatakan sembuh sebab telah menjalani isolasi mandiri lebih dari 10 hari.
"Karena kasusnya terdeteksi pada 26 Januari ketiga nya melakukan isolasi mandiri dan saat ini telah dinyatakan sembuh," ujarnya.
Herwan meminta kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak panik meskipun penyebaran varian Omicron lebih cepat 4 kali dibandingkan dengan varian Delta, namun tingkat kematiannya rendah dan sebagian besar pasien memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala.*