Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Tim Penanggulangan Penyakit Flu Burung Provinsi Bengkulu memusnahkan ratusan ekor ayam peliharaan warga di Kabupaten Seluma untuk mencegah penyebaran flu burung di daerah itu, hal yang sama sebelumnya juga dilakukan di Kota Bengkulu.
"Selama sepekan terakhir kami telah memusnahkan sebanyak 260 ekor ayam peliharaan warga di Kabupaten Seluma sejak ditemukan adanya empat ekor ayam mati mendadak," kata Koordinator Penanggulangan Penyakit Flu Burung (PPFB) Provinsi Bengkulu, Emran Kuswady, Sabtu.
Berdasarkan hasil uji sampel darah oleh Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional III Lampung, keempat ekor ayam yang mati mendadak pada Selasa (20/3) tersebut positif terserang AI (Avian Influenza).
Selain memusnahkan ratusan ekor ayam peliharaan warga di Seluma ini atau sekitar lokasi penemuan ayam mati mendadak juga telah dilakukan penyemprotan dengan desinfektan.
Terkait dengan kekosongan stok "rapidtest" atau alat tes cepat untuk penanganan flu burung, ia mengatakan hingga saat ini telah mereka minta pada tim PPFB di Jakarta, namun belum juga sampai.
"Kami telah menghubungi Tim PPFB di Jakarta, kemungkinan pada Senin (26/3) akan dikirim bantuan 'rapidtest' sebanyak dua box dan pakaian pengaman petugas untuk memusnahkan unggas positif flu burung," katanya.
Persediaan "rapidtest" cepat habis karena banyak ayam mati mendadak yang harus dilakukan pengetesan untuk memastikan terjangkit atau tidak virus flu burung.
Selain mengharapkan kiriman rapidtest tersebut cepat sampai, dia juga berharap dana kompensasi pemusnahan ayam dan unggas milik warga segera direalisasikan agar tidak ada warga yang enggan memusnahkan ayam peliharaan mereka karena tidak adanya ganti rugi yang didapat.
Sementara itu, pemusnahan ayam dan unggas peliharaan warga juga terjadi di Kota Bengkulu. Petugas dari tim reaksi cepat kasus flu burung di daerah itu telah memusnahkan tujuh ekor ayam di Kelurahan Kebun Beler, 46 ekor ayam dan unggas di Kelurahan Pematang Gubernur dan 11 ekor di Kelurahan Sawah Lebar. (mhe)