Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dari luar daerah yang datang ke Provinsi Bengkulu merasa nyaman dan tenang.
"Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, hospitality harus dibangun sehingga masyarakat yang datang ke daerah ini merasa nyaman dan kita perlu banyak berbenah," kata Rohidin di Bengkulu, Sabtu.
Pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar objek wisata di Provinsi Bengkulu.
Sebab untuk mengubah sikap atau perilaku masyarakat membutuhkan waktu, sehingga pihaknya terus melakukan pembinaan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Saidirman bahwa masyarakat daerah ini belum dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.
Kemudian, untuk peristiwa yang terjadi di objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu merupakan kesalahpahaman antara pedagang dan pengunjung.
"Masyarakat kita masih belum sadar wisata serta belum dapat memberikan pelayanan terbaik, yaitu rasa aman dan nyaman pada saat berwisata di kawasan Danau Dendam," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya dan Dinas Pariwisata Kota Bengkulu akan melakukan evaluasi sekaligus memberikan pembekalan bagi para pelaku ekonomi kreatif di sekitar objek wisata.
Agar para pelaku UMKM dapat memberikan layanan terbaik dan memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang datang ke Provinsi Bengkulu.
"Kami akan memberikan pembinaan terkait layanan terhadap wisatawan yang datang biar tercipta rasa aman dan nyaman kepada pelaku UMKM di sekitar objek wisata," kata Saidirman.
Diketahui, masyarakat Provinsi Bengkulu dihebohkan dengan video berdurasi 7 menit 25 Detik yang berasal dari pengunjung asal Sumatera Selatan yang mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum pedagang di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah.