Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Serangan flu burung di Kota Bengkulu pada 2012 semakin menjadi-jadi dan terus meluas pada beberapa kelurahan di daerah itu.
"Puluhan ayam yang telah saya pelihara selama tiga tahun ini terpaksa dimusnahkan karena ditemukan ada yang positif terserang flu burung," kata peternak ayam di Jalan Sukajadi Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu, Samosir kepada reporter antarabengkulu.com, Senin.
Ia mengatakan, pertama kali seekor ayam yang dipeliharanya ditemukan mati mendadak pada 18 Maret 2012. Tidak lama berselang tiga ekor ayam miliknya mati mendadak dan menyusul pada Minggu(25/3) malam kembali empat ekor ayam miliknya ditemukan telah mati.
"Empat ekor ayam peliharaan saya yang ditemukan mati mendadak tersebut setelah dites dengan "rapidtest" pada pukul 08.30 WIB ternyata salah satunya positif terserang flu burung sehingga keempat ekor bangkai ayam tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar bersama sembilan ekor ayam yang masih hidup lainnya," katanya.
Dengan dimusnahkannnya 13 ekor ayam peliharaannya hari ini, jumlah keseluruhan ayam peliharaannya yang telah dimusnahkan mencapai 40 ekor.
"Saya ikhlas puluhan ayam peliharaan saya tersebut dimusnahkan daripada virus flu burung tersebut menjangkiti kami sekelurga dan warga sekitar," katanya.
Kasus ayam positif flu burung di Kelurahan Penurunan tersebut menambah daftar kelurahan yang positif terdapat ayam flu burung. Sebelumnya serangan flu burung di Kota Bengkulu telah terjadi di Kelurahan Kebun Beler dengan tujuh ekor ayam yang dimusnahkan.
Selanjutnya, pada Kelurahan Pematang Gubernur sebanyak 46 ayam dan unggas yang dimusnahkan, Kelurahan sawah Lebar 11 ekor ayam dimusnahkan, Kelurahan Betungan sebanyak 86 ekor ayam dan Kelurahan Bumi ayu 22 ekor ayam dimusnahkan.
Untuk memaksimalkan penanganan flu burung petugas Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu hari ini kembali memusnahkan sebanyak 21 ekor ayam peliharaan warga di Kelurahan Bumi Ayu yang tidak jauh dari lokasi penemuan ayam positif flu burung.
"Dana ganti rugi bagi warga yang dimusnahkan ayam-ayamnya sedang dibahas oleh pemerintah Provinsi Bengkulu, mudah-mudahan dana tersebut bisa segera direalisasikan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi.
Ia juga meminta kesadaran masyarakat keberadaan ayam yang berjarak radius 100 dari lokasi penemuan kasus flu burung wajib dimusnahkan, kalaupun tidak sebisa mungkin dikandangkan dan kandangnya dibersihkan. (mhe)