Bengkulu (Antara) - Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu Bina Ampera Bukit mengatakan calon anggota legislatif rawan mengalami depresi sepekan usai Pemilu Legislatif 2014.
"Berdasarkan pengalaman pada Pemilu Legislatif 2009, para caleg mulai mengalami depresi sepekan setelah pemungutan suara," katanya di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan sepekan usai Pemilu Legislatif 2014, para calon anggota legislatif sudah dapat memastikan apakah mereka mendapat kursi legislatif atau sebaliknya.
Pada Pemilu Legislatif 2009, kata Bukit, ada 15 calon anggota legislatif kalah yang dirawat di RSJKO Bengkulu.
"Sebagian depresi sesaat, sebagian cukup berat hingga menjalani perawatan selama tiga bulan," katanya.
Menurut dia, para caleg gagal tersebut rawan stres terutama bila mereka sudah menghabiskan uang banyak selama berkampanye.
Biasanya, tambah dia, tekanan tersebut lebih besar karena menahan rasa malu jika tidak lolos menjadi wakil rakyat.
"Sudah banyak modal dan terlalu percaya diri menjadi pemenang ternyata tidak terpilih, ini dapat menimbulkan stres," katanya.
Ia mengatakan di RSJKO Bengkulu ada tiga orang psikolog yang siap menangani calon anggota legislatif yang membutuhkan konsultasi tentang kejiwaan dan depresi yang mereka alami.
Jumlah psikolog tersebut menuruntya, sudah mencukupi sebab pasien yang dilayani juga tidak banyak.
Meski jumlah caleg di Provinsi Bengkulu lebih dari 1.000 orang, namun ia mengatakan tidak banyak yang membutuhkan layanan psikolog.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada 12 ruang perawatan untuk pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau depresi dengan jumlah tempat tidur mencapai 300 unit.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada caleg yang mengalami gangguan kejiwaan yang dirawat di rumah sakit itu.