Rejanglebong bebas malaria
Rabu, 30 April 2014 0:07 WIB 1442
Rejanglebong, (Antara) - Dinas Kesehatan Rejanglebong, Bengkulu, menyebutkan daerah itu tahun ini dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit malaria dan berhasil mendapatkan sertifikat eliminasi malaria 2014.
"Sertifikat eliminasi malaria tersebut diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada Kabupaten Rejanglebong karena jumlah warga yang terjangkit malaria pada tahun 2013 lalu jumlahnya kurang dari satu persen sehingga dinyatakan bebas dari penyakit malaria," kata kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong Ahmad Juli di Rejanglebong, Selasa.
Penghargaan sertifikat eliminasi malaria yang diterima daerah itu kata dia, diberikan Menkes Nafsiah Mboi dan diterima oleh Wakil Bupati Rejanglebong, Syafewi dalam acara peringatan hari malaria se-dunia (HMS) yang digelar pada 26 April 2014 lalu di Jakarta.
Sertifikat itu sendiri diberikan atas penilaian kecilnya angka kesakitan malaria atau annual paracite incidence (API) yang dialami warga 15 kecamatan di daerah tersebut, yang dilihat dari perbandingan 1 : 1000 penduduk, dimana selama 2013 lalu hanya menyerang 598 warga dan yang dinyatakan hanya empat orang.
Penghargaan yang diterima Rejanglebong itu sendiri tambah dia, cukup membanggakan karena sebelumnya untuk Provinsi Bengkulu dinyatakan terdapat tiga daerah yang berpeluang memperolehnya yakni Kabupaten Rejanglebong, Kepahiang dan Lebong.
Sementara itu memasuki pergantian musim di daerah itu saat ini, pihaknya mengingatkan kalangan masyarakat dalam 15 kecamatan di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan serta memakan makanan yang bergizi.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD di daerah tersebut Dinkes setempat tengah menggiatkan tindakan pencegahan dengan melakukan pengasapan di radius 50 meter kediaman penderita kemudian membagikan bubuk abate, melakukan pembersihan sarang nyamuk, serta melakukan gerakan 3M yakni membersihkan dan menguras bak mandi, menutup sumber air dan menimbun barang bekas.
Selain itu gerakan pencegahan yang dilakukan Dinkes Rejanglebong mengajak lurah, kades serta ketua RT agar dapat menggerakkan masyarakat di masing-masing wilayah untuk melakukan gerakan pembersihan lingkungan, sehingga tidak hanya bergantung ke dinas terkait mengingat keterbatasan tenaga dan biaya yang mereka miliki.***3***