Tokyo (Antara/AFP) - Pendukung sepak bola di Jepang merasa malu setelah wasit Yuichi Nishimura melakukan hal kontroversial pada laga pembuka Piala Dunia, ketika menolong tuan rumah Brazil menang 3-1 atas Kroasia, yang sekaligus dianggap mengawali tindak tercela pada turnamen FIFA itu.
Isi media sosial di Jepang memberikan berbagai komentar tentang keputusan resmi memberikan hadiah tendangan penalti kepada Brazil, yang akhirnya mengubah jalannya pertandingan yang berlangsung ketat.
"Nishimura melakukan banyak hal bagus," demikian ditweet @shinokc. "Tapi itu bukan penalti. Saya sedih melihat Kroasia."
Mengomentari ucapan pelatih Kroasia, Niko Kovac, yang menyatakan Nishimura sudah melakukan hal di luar batas kelayakan, @sanadamasayuki2 mengatakan: "Pekerjaan amat berat bagi wasit Jepang."
Ada lagi komentar netral, @tonbuhin dalam Twitter menyebutkan: "Oh kawan, bila Brazil memenangi Piala Dunia, dunia ini akan mengatakan Nishimura sebagai pemain terbaik (MVP = most valuable
player)."
Wasit berusia 42 tahun Nishimura juga menganulir gol Kroasia dan seharusnya mengeluarkan kartu merah kepada bintang Brazil Neymar ketika menyikut Luka Modric.
Ia adalah wasit internasional sejak 2004 dan sudah bertugas di berbagai turnamen besar termasuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Pada turnamen Piala Bangsa Afrika 2008, Nishimura didorong-dorong pemain Angola pada pertandingan perempat final yang berlangsung panas lawan Mesir - tapi tidak ada mengeluarkan satu pemain pun - dan ia tidak muncul pada sisa pertandingan.
Pada 2010, para pendukung Kongo gemas dengan penampilannya pada turnamen Piala Klub Dunia sehingga akibatnya bahkan merusak restoran Tionghoa di negara mereka.
Kendati dua kali terpilih sebagai wasit terbaik di kompetisi Liga-J, ia sebenarnya sudah lama dianggap sebagai pelatih kontroversial di antara sesama pendukung Jepang, terlebih karena perbuatannya memberikan hadiah tendangan penalti yang meragukan.
@JAZUMAN menulis: Tanpa reaksi setelah pertandingan Brazil-Kroasia: "Liga Primer: no penalti, Serie A: no penalti, League-J: Oh, Nishimura!"
Rekan Nishimura dari Jepang, Masayoshi Okada, disuruh pulang oleh FIFA setelah bertugas satu pertandingan di Piala Dunia 1998, setelah pemain Inggris bereaksi keras atas kepemimpinannya kendari mereka menang 2-0 atas Tunisia.
Penampilan Nishimura dalam memimpin pertandingan pertama Piala Dunia Brazil itu, akan menjadi catatan sejarah dan bertahan lama dalam ingatan penggemar sepak bola.
Ini juga bisa menjadi hal memalukan bagi FIFA, setelah berbulan-bulan terjadinya protes publik di Brazil dan badan sepak bola dunia itu sedang dalam usaha menghapuskan dugaan terjadinya korupsi atas pemilihan mereka agar Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Rakyat Jepang merasa tertekan di berbagai belahan dunia, Jumat, di antaranya ketika @chizurufgarcia di Argentina mendapat pertanyaan dari reporter lokal untuk mengomentari tentang sikap Nishimura.
Beberapa di antaranya mengomentarinya dengan cara bercanda. Pendukung Jepang berada di antara lebih dari 16.000 orang yang melakukan tweet pada @FootballFunnys, ketika menuliskan, "Orang Terhebat Dalam Pertandingan - Wasit".
Berbagai komentara di seantero dunia ini tentang pertandingan Jumat dinihari dan umumnya mengakui laga itu kontroversial, tapi Harian Olah Raga Nikkan mendukung tindakan wasit itu.
"Wasit Nishimura sudah benar memberikan tendangan penalti," demikian berita utama koran itu.
Tetapi @SpursJapan berada di antara ribuan orang yang mencela perbuatan itu dengan menuliskan pada Twitternya, "Pertarungan Jepang dengan dunia luar dimmulai."