Jakarta (Antara) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyatakan pemblokiran situs-situs porno sebagai bagian dari jihad lantaran kebijakan itu menemui sejumlah tantangan yang tidak mudah.
"Jihad akan terus berlangsung sampai hari akhir atau kiamat. Saya juga sering sampaikan kepada para mubaligh muda, jika sudah memulai jihad jangan pernah berhenti. Hanya saja perang antara hak dan batil itu juga bisa dalam bentuk informasi," kata Tifatul di Jakarta, Jumat saat menjadi pembicara "Simposium Peran MUI dalam Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah melalui Pentashihaan Konten Islami pada Media Massa, Cetak dan Elektronik".
Dia mengatakan tantangan dalam memerangi pornografi besar tantangannya sebagaimana Majelis Ulama Indonesia yang berusaha menjaga akhlak bangsa lewat sejumlah upayanya, termasuk lewat fatwa-fatwa.
"Kalau kita cari informasi mengenai MUI lewat situs pencari Google misalnya, terdapat pihak-pihak yang menghujat MUI. Termasuk juga mereka yang berupaya 'mempreteli' pandangan-pandangan Islam. Peran Kemkominfo juga seperti itu, mengalami tantangan terutama dari pihak-pihak yang kurang mengerti, terutama terkait dengan pornografi," kata dia.
Tifatul mencontohkan tantangan berjihad dalam memerangi pornografi. "Setidaknya terdapat sekitar tiga miliar situs yang ada di seluruh dunia dan kami baru memblokir sekitar satu juta, karena terindikasi menyediakan konten pornografi."
"Di kawasan ASEAN rupanya hanya Indonesia yang memberlakukan pemblokiran situs porno. Setidaknya, upaya itu merupakan upaya memerangi kebatilan. Kalau tidak ada upaya pemblokiran atau terus dibiarkan maka 'albatil' akan merajalela," kata mantan Presiden PKS itu.
Sementara itu, dia mengatakan perkembangan media informasi berkembang sangat pesat.
"Konten yang ada sekarang di media informasi bukan lagi yang sifatnya cetak tapi menuju digital. Jika ada satu keluarga sedang makan bersama maka ada kejadian di mana anak tertawa bukan karena sedang mengobrol dengan ayahnya. Akan tetapi, karena asik bercanda dengan temannya lewat gadget yang dibawanya saat makan bersama. Tidak bisa dipungkiri jika teknologi informasi kini semakin menyedot perhatian semua orang, bahkan sampai merubah perilaku individu."
"Contoh lain bagaimana seorang berubah perilakunya adalah seorang anak yang tergantung gadget, dia lebih memilih membuka ponselnya untuk mengecek apakah ada yang menyahut akun Twitter-nya atau tidak. Sehingga yang seharusnya dia berdoa bangun tidur malah lupa mengutamakan gadgetnya," kata dia.
Sebagaimana diberitakan, Kemkominfo yang dipimpin Tifatul Sembiring terus berupaya memblokir situs-situs yang berbau porno. Meski begitu, kebijakan tersebut bukan tanpa cela karena kerap mendapati kritik dari masyarakat karena pemblokiran terkadang dianggap berlebihan.
Salah satunya beberapa saat yang lalu ketika Tifatul menyatakan berupaya memblokir situs berbagi video Vimeo karena dianggap menyajikan konten pornografi.
Kebijakan tersebut membuat Menkominfo mendapatkan "bully" dari para pengguna dunia maya. Sejumlah pengguna internet menganggap praktek pemblokiran situs negatif itu tidak transparan dan serampangan. ***3***