Malang (ANTARA) - Seorang saksi mata yang juga penjaga warung di depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menceritakan detik-detik kerusuhan yang terjadi di luar stadion pada Sabtu (1/10) malam.
"Sekitar pukul 11 malam suporter yang tidak terlibat kericuhan masuk ke warung kami, kebanyakan wanita sama anak-anak," ujar penjaga warung depan Stadion Kanjuruhan, Rehan di Malang, Ahad.
Pada saat terjadi pembakaran mobil di depan stadion, Rehan mengaku depan warung yang ia jaga menjadi tak kondusif. "Ricuh banget suasananya, saya juga takut," ujar dia.
Usai terjadi pembakaran sejumlah mobil tersebut aparat menembakkan gas air mata di depan warung tersebut. Para pengunjung langsung berhamburan.
Baca juga: Bonek menilai kemenangan Persebaya tak berarti dibandingkan hilangnya nyawa
Baca juga: Aremania gelar tabur bunga di depan patung singa Stadion Kanjuruhan
"Ada yang nangis, teriak-teriak, mata perih soalnya," kata Rehan.
Terhitung hingga tiga kali gas air mata ditembakkan aparat di depan warung yang menjual makanan dan minuman tersebut.
Cerita penjaga warung depan stadion Kanjuruhan Malang
Minggu, 2 Oktober 2022 19:39 WIB 2361