Pekanbaru (Antara) - Aparat Polres Kabupaten Siak, Provinsi Riau kembali mendapatkan informasi tambahan satu korban mutilasi lainnya sehingga totalnya menjadi tujuh orang.
"Satu korban lagi merupakan bocah yang masih berusia 5,5 tahun dan masih duduk di bangku taman kanak-kanak," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak Ajun Komisaris Hary Budianto kepada Antara di Pekanbaru lewat sambungan telepon, Senin malam.
AKP Hary mengatakan, korban tersebut adalah anak dari warga Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Ia mengatakan, satu korban terakhir itu didapat dari hasil keterangan atau pengakuan tersangka MD.
Sebelumnya Polres Siak telah berhasil menangkap empat pelaku kejahatan dugaan dodoomi disertai mutilasi.
Selain MD (laki-laki) yang merupakan otak pelaku, juga ada tersangka berinisial DP dan S (laki-laki) serta DD, wanita yang merupakan mantan isteri dari MD.
Dari kasus tersebut, kepolisian mendapat pengakuan tersangka bahwa ada enam korban mutilasi, tiga di antaranya merupakan bocah anak warga Perawang, Kabupaten Siak dan tiga lainnya warga Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Enam korban sebelumnya, lima adalah kalangan bocah berumur 6 sampai 10 tahun sementara satu lagi merupakan wanita dewasa.
"Untuk korban ketujuh juga berhasil diungkap berdasarkan pengakuan tersangka MD," katanya.
Menurut pengakuan tersangka, lanjut kata AKP Hary, korban terakhir itu merupakan anak warga Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir yang masih berusia 5,5 tahun atau duduk di bangku TK.
AKP Hary mengatakan, pihaknya juga telah menemukan barang bukti berupakan pakaian korban di lokasi terakhir tersangka membawa korban, tepatnya di pinggir jalan tidak jauh dari rumah korban.
"Pakaian tersebut diakui orang tua pelaku memang mirip dengan pakaian anaknya yang telah sejak tujuh bulan dinyatakan hilang," katanya.
Kasat Reskrim mengatakan, saat ini pihaknya bekerjasama dengan Polres Rokan Hilir masih menyisir korban yang diduga telah meninggal dunia dan dimutilasi tersangka.
"Diperkirakan jasad korban juga telah tinggal tengkorak sama dengan korban-korban lainnya yang lebih dulu ditemukan terkubur," katanya. ***1***