"Berdasarkan data yang telah dicatat bahwa harga komoditas pangan cenderung stabil dan memang jelang natal dan tahun biasanya mengalami kenaikan, tapi tidak signifikan jika ketersediaan dipastikan tersedia," kata Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu Yenita Saiful di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pangan di pasar melalui distributor.
Selain itu, harga komoditas pangan di Pasar Panorama dan Pasar Minggu Kota Bengkulu yang menjadi acuan penghitungan harga komoditas masih cenderung stabil.
Bahkan, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan, seperti di Pasar Minggu yaitu harga komoditas cabe merah yang sebelumnya Rp35 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram dan cabe rawit yang sebelumnya Rp50 ribu menjadi Rp48 ribu per kilogram.
Lanjut Yenita, guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga pangan menjelang natal dan tahun baru, pihaknya dan Perum Bulog Divre Bengkulu akan melaksanakan operasi pasar.
"Kita juga mempersiapkan operasi pasar bersama dengan Bulog guna mengantisipasi adanya kenaikan harga pangan," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Manajer SCPP Perum Bulog Bengkulu Irfan Arfian bahwa ketersediaan pangan di wilayah Provinsi Bengkulu tercukupi untuk seluruh masyarakat hingga akhir 2022.
Berikut ketersediaan kebutuhan pangan di Provinsi Bengkulu saat ini yaitu beras medium 990,66 ton, beras premium 13,50 ton, tepung terigu 8.263 kilogram.
Kemudian untuk gula pasir sebanyak 92.826 kilogram, fortivit sebanyak 202 kilogram dan minyak goreng sebanyak 3.818 liter.
Kata Arfian, pihaknya akan siap membantu dan menyediakan komoditas pangan untuk pemerintah daerah yang ingin mengadakan operasi pasar murah.
"Untuk kebutuhan pokok kami pastikan dapat menjadi penopang utama pemerintah daerah sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu baik untuk menekan inflasi maupun menekan harga pasar," terangnya.