"Untuk pengembangan bandara dapat dibicarakan dengan Menteri Perhubungan RI namun untuk keberangkatan umrah dan haji dapat dikembangkan," kata Erick di Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu, Selasa.
Pengembangan bandara tersebut dilakukan agar parah jamaah umroh dan haji dari Provinsi Bengkulu tidak melalui embarkasi dari daerah lain.
Namun, dengan adanya pengembangan bandara tersebut, kata Erick, jangan sampai lebih banyak masyarakat Indonesia yang ke luar negeri dibandingkan masyarakat luar ke Indonesia.
"Kita siap mendukung pengembangan bandara sebagai Internasional untuk umrah dan haji dan luar negeri kita batasi," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama manajemen Angkasa Pura II terus mendorong dan mengupayakan status penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu berstatus Internasional.
"Kita upayakan Bengkulu jalur nya sudah internasional dan saat ini sedang berproses dan sedang kita upayakan. Jadi kita targetkan di tahun ini penerbangan Bengkulu itu statusnya sudah penerbangan Internasional," sebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu Bambang Agus Supra Budi.
Diketahui, bandara Fatmawati Bengkulu telah menerapkan KM211 program keamanan nasional yang biasanya digunakan pada bandara Internasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri BUMN dukung pengembangan Bandara Bengkulu skala internasional