Bengkulu (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu merencanakan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok yang mulai naik sejak Oktober lalu.
"Sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai naik harganya, dan untuk menekan kenaikan harga di pasar, kami merencanakan operasi pasar. Namun, sebelumnya Disperindag akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Bulog Bengkulu," kata Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu Rudi Perdana di Bengkulu, Kamis.
Dia mengatakan naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar adalah akibat imbas inflasi yang terjadi di provinsi ini pada triwulan III 2014.
"Rencana operasi pasar ini juga untuk mengantisipasi jika harga bahan bakar minyak (BBM) jadi direvisi oleh pemerintah, sehingga kita bisa meminimalkan dampak yang timbul," kata dia.
Menurut Rudi, pihaknya menggelar kontrol harga rutin setiap satu minggu sekali, baik harga jual pedagang maupun harga di tingkat distributor.
"Kami melakukan pengawasan rutin, terutama kebutuhan paling pokok masyarakat, jika harga mulai tidak normal, kita akan operasi pasar untuk tiga bahan pokok penting, yakni beras, gula pasir dan minyak goreng," katanya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mencatat Kota Bengkulu pada Oktober 2014 mengalami inflasi hingga 5,83 persen (year on year).
"Angka ini merupakan inflasi tertinggi ke 47 dari 82 kota yang dipantau di seluruh Indonesia, inflasi pada Oktober ini terjadi di semua kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando.
Menurut dia, laju inflasi tertinggi terdata pada kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau yakni 6,55 persen yoy serta kelompok perumahan, air, listrik, gas serta bahan bakar dengan angka inflasi 6,05 persen.
"Berada dibawah dua kelompok tersebut, terdapat kelompok bahan makanan yang tercatat mengalami inflasi sebesar 5,71 persen yoy, sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 5,59 persen yoy," ujarnya.***2***