Kepala BRIDA Papua Barat Charlie D Heatubun, dalam keterangan keterangan tertulis yang diterima di Manokwari, Minggu, menuturkan pelepasliaran ketiga anakan hiu belimbing merupakan pencapaian besar dari implementasi Proyek StAR (Stegostoma tigrinum Augmentation and Recovery) yang dikembangkan selama tiga tahun.
"Ketiga anakan hiu belimbing yang dilepasliarkan itu bernama Audrey, Kathlyn, dan Charlie," kata Heatubun.
Sebelum dilepasliarkan, kata dia lagi, ketiganya masih berupa telur yang diterbangkan dari SEA LiFE Sydney Aquarium di Australia pada 5 Agustus 2022 dan dipelihara bersama telur-telur lainnya di Raja Ampat Research and Conservation Centre (RARCC).
Ada dua anakan hiu dilepasliarkan perdana pada 13 Januari 2023 yang dihadiri oleh berbagai mitra dalam kelompok kerja Proyek StAR Indonesia serta masyarakat adat Kawe.
"Pelepasan dua anakan hiu perdana yaitu Charlie dan Kathlyn, lalu tanggal 13 Februari kemarin satu lagi kita lepasliarkan," kata dia pula.
Ia menerangkan Proyek StAR bekerja untuk mewujudkan sebuah program konservasi spesies dengan metode translokasi telur dan restocking anakan hiu belimbing di perairan Raja Ampat.
Program ini menggabungkan kesuksesan pengembangbiakkan hiu belimbing di akuarium dengan upaya perlindungan dan pelestarian hiu belimbing pada habitatnya.
Selama ini, kata dia, sudah tiga kali pengiriman telur belimbing dari SEA LiFE Sydney Aquarium Australia, Shark Reef Aquarium di Mandalay Bay, dan Las Vegas Aquarium Amerika Serikat.
Dari delapan telur embrio di lokasi penangkaran RARCC dan Misool Ecoresort, ada lima telur telah ditetaskan menjadi anakan hiu belimbing.