Sampit (ANTARA) - Jumlah korban keracunan kue "Ipau" di Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus bertambah dan telah mencapai 84 orang dan satu orang meninggal dunia.
"Data itu per Minggu (2/4) sore, mudah-mudahan tidak bertambah lagi dan ini yang terakhir. Kondisi pasien secara umum alhamdulillah sudah bagus dan kasusnya juga sudah bisa dikendalikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Senin.
Keracunan kue tersebut mulai mencuat pada Rabu (29/3) malam setelah satu per satu warga yang mengonsumsi kue itu dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit dengan gejala umum yang sama seperti mual, muntah, buang air besar, nyeri perut dan demam.
Mereka mengonsumsi kue yang sama dan dibeli di tempat yang sama yaitu di salah satu penjual kue Ramadhan di Jalan Usman Harun Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang. Ada yang membeli secara online dan ada pula yang datang langsung ke tempat penjualan tersebut.
Ke-84 korban keracunan itu terdiri dari laki-laki 33 orang dan perempuan 51 orang. Pasien berumur kurang dari 5 tahun ada 5 orang, umur di atas 5 tahun 66 orang dan lansia 13 orang.
Pasien berasal dari lima kecamatan yaitu Mentawa Baru Ketapang 24 orang, Baamang 48 orang, Kota Besi 5 orang, Cempaga 3 orang dan Antang Kalang 4 orang.
Pasien yang dirujuk ke RSUD dr Murjani sebanyak 25 orang dan saat ini masih ada 11 orang yang dirawat. Sementara itu pasien yang ditangani di puskesmas sebanyak 21 orang, sedangkan sisanya ditangani mandiri di rumah karena gejalanya ringan.
Penyelidikan epidemiologi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dengan memeriksa sampel sisa kue di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), sedangkan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya memeriksa bahan yang digunakan serta proses pembuatannya.
Hasil pemeriksaan sampel sisa kue di Labkesda menunjukkan terdapat bakteri Escherichia coli atau E. coli dan Salmonella. Dua bakteri inilah yang menyebabkan puluhan orang yang mengonsumsi tersebut menjadi keracunan.
"Dalam tubuh kita juga terdapat E. Coli, tapi dalam batas normal. Yang tidak normal ini karena keduanya (bakteri) itu ada di makanan," ujar Umar.
84 orang keracunan kue ipau di Sampit
Senin, 3 April 2023 14:48 WIB 1369