84 orang keracunan kue ipau di Sampit
Senin, 3 April 2023 14:48 WIB 1371
Menurutnya, munculnya kontaminasi bakteri tersebut bisa disebabkan karena proses penyimpanan maupun pengolahan yang tidak bersih dan sehat. Bahkan saat pengambilan sampel, sudah terlihat perubahan warna.
"Mungkin proses penyimpanan kurang bagus, barang kali juga dibeli sudah lama, dimasukkan ke kulkas sehingga di dalam kulkas itu berkembang bakteri. Kontaminasi E. coli itu kemungkinan dari air, sedangkan salmonella itu dari daging dan sayuran," kata Umar.
Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan sampel oleh BBPOM. Namun dengan ditemukannya dua jenis bakteri itu, sudah dapat menjadi gambaran bahwa para korban memang keracunan usai mengonsumsi kue ipau tersebut.
Korban keracunan mengalami mual dan muntah, sedangkan korban meninggal bisa karena kekurangan cairan, apalagi kalau ada komplikasi penyakit lain. Diketahui, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit sehingga petugas belum sempat memberikan pertolongan.
Sementara itu terkait tindakan terhadap pembuat sekaligus penjual kue tersebut, Umar mengatakan Dinas Kesehatan telah melarang pemilik kembali menjual jenis kue ipau.
Tindakan lainnya atas kejadian itu dilakukan oleh instansi lain sesuai kewenangan masing-masing. Seperti diketahui, Polres Kotawaringin Timur juga telah mengambil sampel untuk bahan menelusuri kejadian itu.
Ditambahkan Umar, pihaknya secara rutin melakukan upaya pencegahan kejadian tersebut melalui pembinaan kepada pelaku usaha terkait keamanan pangan. Tujuannya agar pembuat dan penjual kuliner memahami tentang menjaga keamanan pangan yang mereka jual.
"Bahkan yang punya warung itu juga sudah pernah diberi penyuluhan keamanan pangan. Ini terjadi mungkin ada hal yang kurang bagus, khususnya dalam pengolahan dan bahan pangan sehingga musibah ini terjadi," ujar Umar.
Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur bersama BBPOM terus berkoordinasi untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi keamanan pangan. Pelaku usaha kuliner juga diminta lebih berhati-hati agar musibah serupa tidak terulang lagi.