Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu memprediksi perekonomian provinsi tersebut pada triwulan IV 2014 akan tumbuh sekitar 6,2 persen year on year (yoy).
"Secara keseluruhan diperkirakan tumbuh pada rentang tertinggi berada yakni 6,2 persen, dan berkisar paling rendah pada 5,9 persen yoy," kata Manager sekaligus analis BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Sarwoto di Bengkulu, Rabu.
Menurut dirinya, perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan IV 2014 diperkirakan akan membaik, setelah sempat melemah pada triwlulan III, perkiraan percepatan pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh kuatnya sektor konsumsi rumah tangga dan pemerintah daerah.
"Konsumsi pemerintah daerah diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, sesuai dengan pola serapan anggaran APBD," kata dia.
Walaupun terjadi perbaikan pertumbuhan perekonomian, kata Sarwoto, perlambatan pertumbuhan masih tetap terjadi pada triwulan IV, hal tersebut disebabkan oleh melemahnya harga komoditas unggulan daerah yang masih berlanjut, sehingga menekan kinerja ekspor.
"Memang tetap tumbuh, tetapi lebih lambat, tidak tumbuh tinggi dibandingkan triwulan III. selain itu yang membuat perekonomian Bengkulu melemah yakni tingginya impor antar daerah," katanya.
Sementara itu, jika melihat dari sisi sektoral, dia mengungkapkan, sektor pertanian, jasa-jasa, pajak hotel dan restoran masih menjadi penopang utama pertumbuhan perekonomian provinsi itu.
"Tetapi sektor pertanian, kita prediksi sedikit tertekan, terutama yang bersumber dari perkebunan, hal ini disebabkan adanya fluktuasi harga komoditas hortikultura," ucapnya.
Pada triwulan III 2014, pertumbuhan perekonomian Bengkulu memperlihatkan tren negatif, tercatat pada angka 5,14 persen yoy, atau melemah dibandingkan triwulan II yang mencatatkan angka pertumbuhan mencapai 5,87 persen yoy.
Perlambatan tersebut didorong oleh kurangnya pertumbuhan sektor konsumsi, baik rumah tangga maupun pemerintah, serta tekanan terhadap harga komoditas unggulan daerah yang cukup signifikan. ***2***