Jakarta (ANTARA) - Para pemudik di Terminal Kampung Rambutan memilih untuk pulang ke kampung halamannya lebih awal, meski cuti bersama baru dimulai pada 19 April, untuk menghindari kemacetan di jalan.
"Lebih baik sekarang (mudiknya), kalau mepet mau Idul Fitri sudah pasti macet," ujar Deni Hartoko, salah satu pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Sabtu.
Pemuda asal Kebumen ini mengatakan pulang lebih awal dapat memiliki banyak waktu untuk bersilaturahim dengan keluarga. Di samping itu, ia juga ingin merasakan Shalat Tarawih berjamaah di kampung halaman, sembari bertemu kawan lama.
Menurut dia, mudik Lebaran kali ini menjadi yang pertama pada masa pandemi COVID-19. Tiga tahun sebelumnya, ia harus merayakan lebaran di perantauan.
"Pada tahun 2020-2021 saat (COVID-19) tinggi-tingginya jadi lebih baik di Jakarta saja, lah. Nah, tahun kemarin karena banyak kerjaan jadi mudiknya ditunda. Jadi sekarang baru bisa Shalat Id bareng keluarga," ujar pria yang bekerja di sektor swasta ini.
Senada dengan Deni, pemudik asal Sumedang Sri Gantina juga memilih pulang lebih awal. Selain menghindari kemacetan, juga agar mendapatkan harga tiket lebih murah.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, Sri harus merogoh kocek lebih dalam karena harga tiket naik dua hingga tiga kali lipat ketika jelang Lebaran.
"(Harga tiket) Naik kalau mepet-mepet," kata dia.