Upaya tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan anak-anak yang menjadi korban rudapaksa seorang oknum guru. Anak-anak kemudian dapat lepas dari trauma dan kembali menjalani kehidupan yang lebih baik tanpa terbebani lagi dengan rasa sakit, cemas, khawatir, takut, dan sedih atas kejadian tersebut, hidup normal seperti anak-anak yang lainnya.
"Nanti juga ada psikolog yang membantu mereka, baik di sekolah maupun di rumah, jadi rutin, psikolog dan psikiater yang mendampingi mereka," kata Risma.
Menteri Sosial Tri Rismaharini datang ke Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu guna mengawal proses hukum kasus rudapaksa oknum guru terhadap sejumlah siswa. Menteri Risma juga datang untuk memastikan upaya pemulihan anak-anak itu berjalan dengan baik.
Aksi tidak bermoral dilakukan oleh oknum guru (KM) di SD di Bengkulu Utara. Korban sementara berjumlah 30 anak dan diduga masih akan bertambah.
Bupati Bengkulu Utara Mian mengatakan pihaknya secara intensif terus melakukan verifikasi dugaan anak yang menjadi korban rudapaksa oknum guru (KM).
"Sampai saat ini terus kami verifikasi, semoga tidak ada lagi dan tidak menyebar. Kami terus mengupayakan penuntasan kasus ini sesuai dengan arahan Bu Risma," ujarnya.