Pihak PT Pertamina (Persero) Bengkulu mengambil alih pengelolaan salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu agar tetap berjalan dan memberikan pelayanan kepada konsumennya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Sabtu, mengatakan, Pertamina mengambil alih sudah dua hari sejak tanggal 12-13 Mei 2023.
Ia mengatakan, Pertamina mengambil alih pengelolaan SPBU di Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko karena SPBU tersebut tidak mampu membayar gaji tenaga kerja dan membeli bahan bakar minyak (BBM).
Selanjutnya, katanya, pihak Pertamina akan membayar gaji semua tenaga kerja termasuk mendistribusikan bahan bakar minyak ke SPBU tersebut.
Ia menyatakan, meskipun SPBU di wilayah ini diambil alih oleh Pertamina, namun Pertamina masih tetap menggunakan tenaga kerja lama.
Selama pengelolaan SPBU di daerah ini diambil alih oleh Pertamina, ia mengatakan, tidak boleh lagi membeli bahan bakar minyak menggunakan jerigen.
Ia mengungkapkan, selama ini SPBU tersebut menjual BBM ke jerigen sehingga banyak pengguna kendaraan di daerah ini yang tidak kebagian BBM.
"Kalau selama ini banyak BBM jenis pertalite dan solar subsidi yang diduga dijual ke jerigen, sehingga kita dan masyarakat di daerah ini yang tidak dapat BBM," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini penjualan BBM di SPBU di daerah ini sudah mulai lancar, dan kini BBM di SPBU tersebut tersedia sejak pagi hingga sore hari.
Terkait dengan kuota BBM untuk nelayan di daerah ini, ia mengatakan, ada rekomedasi dari instansi terkait dan jatah BBM bersubsidi tersebut untuk kelompok usaha bersama nelayan. Sementara itu, SPBU di daerah ini mendapatkan alokasi BBM jenis pertalite sebanyak 16 ton dan solar sebanyak 16 ton.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Sabtu, mengatakan, Pertamina mengambil alih sudah dua hari sejak tanggal 12-13 Mei 2023.
Ia mengatakan, Pertamina mengambil alih pengelolaan SPBU di Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko karena SPBU tersebut tidak mampu membayar gaji tenaga kerja dan membeli bahan bakar minyak (BBM).
Selanjutnya, katanya, pihak Pertamina akan membayar gaji semua tenaga kerja termasuk mendistribusikan bahan bakar minyak ke SPBU tersebut.
Ia menyatakan, meskipun SPBU di wilayah ini diambil alih oleh Pertamina, namun Pertamina masih tetap menggunakan tenaga kerja lama.
Selama pengelolaan SPBU di daerah ini diambil alih oleh Pertamina, ia mengatakan, tidak boleh lagi membeli bahan bakar minyak menggunakan jerigen.
Ia mengungkapkan, selama ini SPBU tersebut menjual BBM ke jerigen sehingga banyak pengguna kendaraan di daerah ini yang tidak kebagian BBM.
"Kalau selama ini banyak BBM jenis pertalite dan solar subsidi yang diduga dijual ke jerigen, sehingga kita dan masyarakat di daerah ini yang tidak dapat BBM," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini penjualan BBM di SPBU di daerah ini sudah mulai lancar, dan kini BBM di SPBU tersebut tersedia sejak pagi hingga sore hari.
Terkait dengan kuota BBM untuk nelayan di daerah ini, ia mengatakan, ada rekomedasi dari instansi terkait dan jatah BBM bersubsidi tersebut untuk kelompok usaha bersama nelayan. Sementara itu, SPBU di daerah ini mendapatkan alokasi BBM jenis pertalite sebanyak 16 ton dan solar sebanyak 16 ton.