"Kita meminta kepada masyarakat untuk benar-benar menjaga kebersihan di rumah masing-masing dan jangan sampai ada sampah yang berserakan di sekitar rumah," kata dia di Kota Bengkulu, Sabtu.
Sebab, dengan banyaknya sampah di sekitar rumah dapat menjadi sarang nyamuk jenis Aedes aegypti.
Selain itu, masyarakat juga dapat menerapkan 5M seperti mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau penampungan air minimal dua kali dalam satu minggu.
Kemudian menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga serta masyarakat dapat menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi gizi seimbang dan agar tidak terjadi demam berdarah.
Sementara itu, terang Herwan sejak Januari hingga Mei 2023 tercatat sebanyak 190 kasus DBD di Provinsi Bengkulu dan terbanyak di derita oleh kalangan dewasa.
Dari 190 kasus tersebut, Kabupaten Bengkulu Utara menjadi wilayah tertinggi kasus DBD yaitu 35 kasus, Kabupaten Kepahiang 30 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 28 kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan 24 kasus.
Selanjutnya Kota Bengkulu 22 kasus, Kabupaten Lebong 15 kasus, Kabupaten Mukomuko 11 kasus, Kabupaten Seluma delapan kasus, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Bengkulu Tengah tiga kasus.
"Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu telah menindaklanjuti temuan kasus DBD di seluruh wilayah Bengkulu dengan melakukan investigasi dan skrining serta melakukan perawatan terhadap warga yang telah terjangkit DBD," jelas Herwan.