Mukomuko (Antara) - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan sampai sekarang program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di daerah itu tetap berjalan seperti biasa.
"Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan tetap berjalan karena masih ada dana simpan pinjam perempuan (SPP) yang masih berputar ke kelompok perempuan di daerah ini," kata Kabid SDM dan TTG Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Mukomuko, Hanif, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini dana SPP yang ada pada kelompok perempuan di daerah itu mencapai Rp8 miliar. Dana itu digunakan kelompok untuk usaha kecil menengah masing-masing anggotanya.
Sebelumnya, kata dia, dana SPP dari PNPM mandiri perdesaan tidak sebesar itu, dana itu merupakan perkembangan setelah digunakan oleh kelompok perempuan.
Menurutnya, meskipun PNPM mandiri perdesaan di pusat berhenti namun pengelolaan manajemen keuangan SPP itu tetap berjalan di bawah pengawasan unit pengelola kegiatan (UPK) di lima kecamatan yang mendapatkan PNPM mandiri perdesaan.
"Kegiatan SPP itu telah diserahkan pengelolaannya oleh pihak PNPM mandiri perdesaan kepada masing-masing kecamatan melalui UPK," ujarnya.
Kendati demikian, katanya, daerah itu belum bisa memutar kembali dana PNPM mandiri perdesaan dari satu kelompok kepada kelompok lain yang mengusulkan.