Bengkulu, (Antara Bengkulu) - Sejumlah fasilitator kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi Bengkulu menginginkan kepastian jadwal gajian atau pembayaran honor mereka.
"Kepastian pembayaran itu sangat kami perlukan. Misal bulan depan atau kapan sehingga bisa meyakinkan kepada pihak-pihak terkait," kata Fasilitator Teknik PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu Ali Suparno, di Kota Bengkulu, Kamis.
Maksudnya, lanjut dia, sebagian besar fasilitator telah meminjam ke pihak lain baik bank maupun pembayaran kredit kendaraan.
"Selain utang ke keluarga, bank, ada juga di antara kami yang mengambil kredit kendaraan, sehingga jatuh tempo pembayaran telah lewat dan mendapat teguran," terang dia, di sela-sela rakor PNPM Mandiri Perdesaan di Kota Bengkulu.
Ia pun mengakui untuk menutupi kebutuhan selama tiga bulan belum dibayarkan honornya itu, selain telah menghabiskan tabungan juga berhutang.
"Tabungan telah habis, tinggal menunggu pembayaran honor sebagian untuk membayar utang," kata dia.
Fasilitator teknik dari Kabupaten Rejang Lebong Aptriadi mengatakan guna menutupi kebutuhan meminta pasokan dari istri.
"Kebetulan istri berdagang di Kayuagung, Sumsel. Jadi masih bisa terpenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di lokasi," katanya.
Namun, lanjut dia, yang sulit adalah menjelaskan kepada fasilitator kecamatan karena ketika ditanya sulit menjawab kepastian pembayaran honor.
"Karena kami tidak mengetahui kapan harus menerima honor. Karena itu berharap ada kepastiannya," kata dia.
Fasilitator Keuangan Kabupaten Kaur, Elviana pun menginginkan kejelasan kapan honor akan dibayarkan.
"Semestinya ada penjelasan kenapa bisa terlambat honor itu, sehingga bisa juga menjelaskan ke tingkat kecamatan," harapnya.
Namun, baik Ali Suparno, Aptriadi maupun Elviana dan seluruh fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi Bengkulu mengaku tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
"Tugas kami tetap terlaksana karena program harus tetap berjalan," kata Ali Suparno.
Hal tersebut pun diakui Koordinator Provinsi PNPM Mandiri Perdesaan Bengkulu, Putu Agus Brahmantiya yang didampingi Spesialis Trainer Suryadi dan Arya Candra (IEC).
"Intinya mereka tetap menjalankan program karena soal honor sedang dalam proses di Jakarta, mudah-mudahan tidak lama lagi. Persoalan itu tidak hanya di Bengkulu, dan pada rakor ini pun mereka tetap antusias," kata dia.
*
Fasilitator PNPM inginkan kepastian pembayaran honor
Kamis, 20 Juni 2013 15:19 WIB 2385
Selain utang ke keluarga, bank, ada juga di antara kami yang mengambil kredit kendaraan, sehingga jatuh tempo pembayaran telah lewat dan mendapat teguran..."