Bengkulu (Antara-IPKB) - Praktik lapangan peserta pelatihan dasar umum (LDU) tenaga fungsional badan penyelenggara program KB di Provinsi Bengkulu garap daerah perbatasan. Langkah tersebut upaya menekan beberapa permasalahan kependudukan berbagai sektor, baik peserta tidak terlayani (un meetned) maupun kualitas KB.
Dalam mengatasi hal demikian, peserta LDU menggelar pelayanan kontrasepsi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) kata Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bhaitul Masyita di kantornya, Selasa 17/2.
Praktik lapangan bagi peserta itu untuk mengevaluasi hasil penyerapan materi, dengan diketahuinya tingkat pengetahuan yang ada maka dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah masing-masing.
Praktik lapangan peserta LDU angkatan I dilaksanakan di wilayah perbatasan yakni Desa Nyiur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Bengkulu pada 17/2.
"Permasalahan program KB di daerah ini masih terdapatnya angka pasangan usia subur yang tidak terlayani dan kesertaan dengan metode jangka pendek serta penggunaan jenis hormonal," katanya.
Dengan pelaksanaan praktik tersebut beberapa permasalahan kependudukan dan KB dapat diatasi, sehingga pembangunan kependudukan di daerah itu mampu mendorong percepatan pembangunan kependudukan secara nasional.
Ia mengaharapkan, pelayanan di wilayah perbatasan itu dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat pada segmen pra sejahtera dan sejahtera I. Itu semua dalam rangka membatu masyarakat tersebut mendapati program KB yang setara dengan daerah lain, ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Sub Bidang Penyelenggara dan Evaluasi BKKBN Bengkulu Arsyad menambahkan, pelatihan dasar fungsional tenaga penyuluh KB diikuti sebanyak 25 orang dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Adapun pelaksanaan, kata Arsyad, dilakukan selama 20 hari sejak 02-22 Februari 2015.
Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN setempat Masrofah menyebutkan, pada 2014, peserta KB baru di Bengkulu mencapai 97.792 peserta. Terdapat keluarga prasejahtera dan sejahtera I hanya sebanyak 30.903 akseptor. Diantaranya, di Kabupaten Seluma hanya mencapai 2.120 peserta dengan menggunakan sejumlah metode kontrasepsi.(rs)