Mengenal lebih dekat robot tematik REIVER juara 2 KRI 2023
Senin, 17 Juli 2023 9:34 WIB 1028
Kelemahan dan evaluasi juri terus diperbaiki oleh tim dengan menambah sejumlah komponen agar robot tersebut bisa dijalankan secara maksimal yang disesuaikan dengan kategori lomba, serta semangat pantang menyerah terus dikobarkan.
Keuletan para mahasiswa dalm tim itu untuk terus belajar menyempurnakan robot yang sudah ada terus dilakukan oleh arek-arek Fakultas Teknik Kampus Tegalboto dan berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, maka tim bersepakat bahwa mahasiswa yang membuat program (programer) juga menjadi operator robot saat lomba untuk memaksimalkan hasil.
Pada KRI 2022, tim robot karya mahasiswa Unej berjuluk "ROBOTAN 1.0" yang turun dI kategori robot tematik berhasil meraih juara harapan dan strategi terbaik saat itu, sehingga tim terus berbenah untuk memperbaiki kelemahan yang ada dan hasilnya pada KRI 2023 akhirnya bisa menembus nasional dengan predikat juara kedua.
Keunggulan robot itu, yakni mampu dikendalikan secara nirkabel menggunakan remot kendali; mampu bergerak maju, mundur, kanan, kiri, dan serong (jenis robot holonomic); kecepatan robot dapat dikurangi dan ditambah secara langsung melalui remot kendali pada saat perlombaan berlangsung.
Kemudian juga terdapat tombol pada remot kendali untuk meningkatkan kecepatan maksimal dalam waktu tertentu, dan terdapat gripper yang membuat robot mampu membawa atau memindahkan objek tertentu (dalam perlombaan berupa coin), sehingga dinilai layak meraih juara 2 dalam KRI 2023.
Baca juga: Robot Asimo Honda akan pensiun setelah 20 tahun pukau publik
Tidak hanya satu robot yang diapresiasi para juri, robot UGER yang turun di kategori robot bawah air membawa predikat Pioneer Award karena mampu menyelesaikan tugas tambahan, yakni mengambil benda di dalam air, namun misi utama untuk melaju secara lurus sepanjang 10 meter dan berhenti di dalam air di lokasi yang sudah ditandai dewan juri gagal dikerjakan.
Kegagalan robot itu tak lantas membuat mahasiswa FT Universitas Jember yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika patah arang karena mereka berjanji akan memperbaiki kelemahan untuk tampil di KRI tahun depan.
Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah sensor Gyros dan pemprograman ulang di robot UGER, sehingga tim optimistis kelemahan tersebut akan diperbaiki untuk bisa mencoba pada KRI 2024.
Semangat memperbaiki performa robot juga didukung Pembina UKM Robotika Wahyu Muldayani karena ada beberapa program yang akan dijalankan guna menghadapi KRI 2024 agar hasilnya lebih maksimal.
Pertama, regenerasi tim, dengan jalan mempersiapkan mahasiswa angkatan tahun 2022 sejak awal agar siap beraksi. Kedua, menggalakkan riset robotika dan fokus memperbaiki kesalahan yang dilakukan robot di ajang final KRI 2023.
Selain itu bagi dosen, riset robot terus dilakukan sebab manfaatnya besar, misalnya robot REIVER bisa dikembangkan menjadi robot yang dioperasikan di daerah berbahaya dari jarak jauh dan robot UGER bisa dimanfaatkan melakukan perbaikan di dalam air, bahkan mencari benda atau korban musibah di dasar laut.
Mengasah keterampilan dengan mengikuti Kontes Robot Indonesia bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa, kemudian mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata, hingga meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika demi kemajuan bangsa tercinta.