Bengkulu (Antara-IPKB) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu, Selasa, 24/3 gelar rapat analisis parameter kependudukan.
Pentingnya koordinasi lintas sektoral itu guna mendapati informasi tentang parameter kependudukan di tiap tingkatan daerah, kata Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN Edi Sofyan kepada wartawan usai membuka rapat bersama Bappeda dan SKPD KB se-Provinsi Bengkulu.
Melalui data demografi itu agar dapat menyamakan persepsi tentang pengelolaan data kependudukan.
Ia mengarapkan, dengan analisis parameter kependudukan dapat menghasilkan konsef sebagai bahan analisa dalam pembangunan kependudukan.
Dengan itu pula, dapat diketahuinya faktor-faktor penghambat, serta langkah dalam mengatasi persoalan kependudukan di daerah ini, katanya.
Sehingga pelaksanaan program pembangunan kependudukan dapat dilakukan secara fokus dalam upaya memfasilitasi agar penduduk tidak hanya dijadikan objek dalam pembangunan.
"Namun penduduk mesti dapat ditempatkan sebagai subjek pembangunan,"Konsep tentang pembangunan yang berwawasan kependudukan yang pada hakekatnya menekankan pentingnya hasil pembangunan yang dapat dinikmati oleh penduduk secara keseluruhan, ujar Edi.
Menurut dia, dalam menempatkan penduduk sebagai agen pembangunan harus dapat memberikan kemudahan serta membuktikan bahwa pembangunan dapat memberikan nilai tambah terhadap penduduk.
Edi menambahkan, sasaran pembangunan kependudukan pada 2019 lebih menitikberatkan pada penurunan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,45 persen. Kelahiran total pada kelompok wanita usia subur (15-49) sebesar 2,07 persen.
Selain itu juga dapat menurunkan peserta KB yang tidak terlayani (Unmeet Need) menjadi 4,68 persen. MEningkatkan kesertaan ber-KB sebesar 68,13 persen.
Sementara, masih terdapatnya sasaran terhadap penurunan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 sebesar 27/1000, serta menurunnya angka kehamilan yang tidak diinginkan pada kelompok wanita usia subur sebesar 7,42 persen.
Kepala Sub Bidang Penetapan Parameter BKKBN Bengkulu Agus Supardi secara terpisah menyampaikan, rapat analisis parameter kependudukan bersama Bappeda dan SKPD KB se-Provinsi Bengkulu itu berlangsung selama dua hari sejak 24-25 Maret 2015 dan telah diikuti sebanyak 30 orang peserta
Melalui analisis parameter kependudukan itu nantinya dapat menjadikan sebagai acuan bagi pengelalo dan pelaksana perencana pengendalian penduduk, pungkas Agus.(rs)