Bengkulu (Antara) - Para pemuda yang bergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Bengkulu akan menggelar "Earth Hour" dengan memadamkan lampu "View Tower", menara pemantau tsunami yang menjadi salah satu ikon Provinsi Bengkulu pada Sabtu malam.
"Kami memulai acara pukul 20.30 WIB malam ini di bawah 'view tower' yang diikuti seluruh pemuda dan aktivis lingkungan Bengkulu," kata Koordinator Aksi Roby Adriansyah di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan "Earth Hour" atau dalam bahasa Indonesia disebut Jam Bumi akan diikuti para pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang ada di Kota Bengkulu.
Kegiatan yang digelar untuk menanggulangi perubahan iklim itu akan diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari penyalaan lilin dan pembacaan puisi oleh aktivis lingkungan.
"Kami mengajak seluruh warga Bengkulu untuk memadamkan lampu selama satu jam saja pada malam nanti, sebagai bentuk perhormatan pada Bumi," kata dia.
Manajer PT PLN Bengkulu Joni juga mengimbau masyarakat di wilayah Bengkulu untuk memadamkan listrik secara sukarela memperingati "earth hour".
"Kami tidak akan melakukan pemadaman listrik, tapi mengimbau masyarakat agar mematikan listrik selama satu jam," kata dia.
Imbauan tersebut kata Joni sudah disampaikan kepada masyarakat melalui pesan singkat.
"Earth Hour" adalah sebuah kegiatan global yang digagas oleh lembaga lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF). Kegiatan ini diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya.
Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.***3***