Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu memastikan harga jual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah itu sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kilogram.
"Alhamdulillah hasil monitoring yang kita laksanakan hari ini bersama DKP dan Disperindagkop Rejang Lebong di kawasan Pasar Atas Curup harga jual beras SPHP di tingkat pedagang masih dijual di bawah HET sebesar Rp13.100 per kg," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Cabang Rejang Lebong A Musalim Yudha di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, dari monitoring bersama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 diketahui beras SPHP Bulog ini dijual pedagang di kawasan Pasar Atas Curup rata-rata Rp12.000 per kg atau masih di bawah HET.
"Monitoring ini guna memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil, dan memastikan harga bahan pokok tetap terkendali dan pasokan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi Natal dan Tahun Baru 2026," terangnya.
Pada pelaksanaan monitoring tersebut, kata dia, difokuskan kepada beras dan minyak goreng serta sejumlah bahan pokok lainnya, di mana tujuannya untuk mencegah adanya lonjakan harga menjelang momentum akhir tahun.
Sementara itu, untuk stok beras Bulog Rejang Lebong saat ini menurut dia, dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan, atau setidaknya sampai Februari 2026.
"Saat ini stok beras kami mencukupi kebutuhan masyarakat dalam tiga kabupaten yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong untuk tiga bulan ke depan. Bahkan, khusus menjelang akhir tahun ini ada 1.000 ton beras yang tersedia di gudang Bulog Cabang Rejang Lebong," tegasnya.
Selain memastikan stok beras aman, tambah dia, untuk bahan pokok lainnya juga masih aman yakni minyak goreng sebanyak 30.000 liter, dan gula pasir sebanyak 1 ton.
Dia mengimbau masyarakat dalam tiga kabupaten agar tidak melakukan panic buying karena ketersediaan stok bahan pangan dipastikan mencukupi. Jika stok ini mulai berkurang atau ada kenaikan harga Bulog siap melakukan intervensi pasar.
