Banjarmasin (ANTARA) - Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn meminta para pejabat di beberapa provinsi Pulau Kalimantan berkolaborasi untuk mewujudkan percepatan transisi hijau dalam rangka membantu menentukan arah ASEAN yang netral karbon pada masa yang akan datang.
Kao Kim Hourn menyampaikan hal itu dalam sambutan daring pada kegiatan International Seminar di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengangkat tema “Advancing green initiatives for the sustainable kalimantan through action and collaboration”.
Baca juga: China harap Jepang jelaskan soal limbah Fukushima di ASEAN Plus Three
“Seminar Internasional ini mengumpulkan para ahli keuangan dan akademisi yang berpengetahuan luas untuk memberikan arahan pembuat kebijakan untuk perkembangan Kalimantan yang baru,” kata Kao Kim Hourn di Banjarmasin, Kamis.
Dia menyebutkan di tengah-tengah inisiatif keberlanjutan untuk mengimplementasikan transisi hijau, namun akses pendanaan menjadi tantangan utama hingga saat ini.
“Otoritas moneter Singapura memperkirakan ASEAN membutuhkan 200 miliar dolar AS per tahun hingga 2030 untuk beralih ke transisi hijau,” ujar Kao Kim Hourn.
Baca juga: Presiden tekankan penguatan kerja sama ASEAN-negara mitra
Kao Kim Haorn mengungkapkan meskipun sektor pendanaan menjadi tantangan utama, dia optimis melalui pertukaran ide dan gagasan pada seminar internasional yang diselenggarakan di Kalsel mampu memajukan inisiatif hijau untuk Kalimantan dan komunitas ASEAN yang berkelanjutan serta dengan kolaborasi melalui tindakan nyata.
Dia juga menyebutkan sektor swasta memiliki peran besar sebagai salah satu pelaku utama dalam perjalanan dekarbonisasi tersebut.
Sekjen ASEAN minta Kalimantan kolaborasi percepat transisi hijau
Kamis, 7 September 2023 16:33 WIB 923