Mahasiswa Unram olah sampah organik jadi pewarna alami "totebag"
Rabu, 13 September 2023 13:23 WIB 758
"Kalimbo ini kan akronim dari ketak dan limbah organik, jadi selain menggunakan pewarna alami, kami juga ingin menonjolkan unsur kedaerahan Lombok disitu," katanya.
Bersama dengan keempat rekannya, yaitu Aida Erliani, Fitra Muazzasari, Widia Aprilia dan Adrial Surya Agung, mereka menyebut dengan semakin banyaknya peminat tas Kalimbo, maka bertambah banyak lagi sampah organik yang dapat mereka kurangi.
"Berdasarkan analisis kami, dalam sekali produksi kami membutuhkan 128 kilogram sampah organik untuk pewarnaan pada 65 totebag," katanya.
Kedepannya mereka akan terus melakukan riset mendalam lagi terhadap jenis sampah organik apa saja yang dapat menghasilkan ekstra warna, sehingga Kalimbo memiliki varian warna yang lebih beragam lagi.
Selain itu, mereka berharap produk Kalimbo tidak hanya dapat dijual melalui media sosial saja, tapi juga dapat menjadi "merchandise" di beberapa toko oleh-oleh yang ada di Pulau Lombok.