Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengatakan jiwa kepemimpinan (leadership) dan pebisnis (entrepreneurship) harus terus diasah sehingga didorong ada mata kuliah kepemimpinan dan wirausaha di kampus.
“Leadership dan entrepreneurship ini sangat luar biasa untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM),” kata Fadel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal ini dipaparkan Fadel dalam kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo yang dihadiri ratusan mahasiswa dan civitas akademika.
Menurut dia, pada dasarnya jiwa kepemimpinan dan pebisnis adalah dalam diri setiap manusia, namun tidak semua mampu membangun potensi tersebut secara maksimal.
“Potensi itu bisa dibangun secara maksimal sehingga mampu membawa perubahan dalam perjalanan hidup menuju kesuksesan jika seseorang mau mengasah leadership dan entrepreneurship secara konsisten” kata dia.
Ia menjelaskan ada beberapa ciri atau tanda jika seseorang itu mampu mengasah jiwa leadership dan entrepreneurship. Ciri tersebut, di antaranya memiliki kehangatan dan kepedulian dengan sesama, memiliki visi jangka panjang jauh ke depan, kuat keinginan melihat sesuatu untuk maju, dan berkembang.
Kemudian, katanya, tidak pernah gentar menghadapi segala rintangan, hambatan, dan tantangan yang ada karena mereka sangat percaya pada kemampuan diri.
"Terasahnya jiwa leadership dan entrepreneurship ini sangat penting. Sebab, dua hal ini dibutuhkan di berbagai bidang seperti di politik, sosial, bisnis, dan pemerintahan,” ujarnya.
Namun mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu menyayangkan belum ada perguruan tinggi yang mengangkat kedua hal tersebut (leadership dan entrepreneurship) menjadi ilmu tersendiri.
Padahal, lanjut dia, leadership dan entrepreneurship harus menjadi bagian dari keseharian manusia, terutama para pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin dimanapun terutama di pemerintahan.
"Ada beberapa kunci utama dari leadership dan kewirausahaan ketika dia menjabat harus muncul menjadi karakter,” katanya.
Karakter pertama, kata dia, harus inovatif dan tidak tinggal diam memberikan semangat kepada lingkungan sehingga lingkungan tumbuh karena inovasi yang ada. Kedua, harus berani membuat terobosan.
Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu mengisahkan saat dirinya menjabat gubernur, soal leadership dan entrepreneurship sudah menjadi perhatiannya untuk terasah di lingkungan pejabat-pejabat di wilayah pemerintahannya.
"Saya sampai membuat agenda training untuk dua hal itu dengan mendatangkan para ahli untuk memberikan gambaran dan contoh utuh dari hebatnya leadership dan entrepreneurship," katanya.
Hal tersebut sangat penting ditekankan Fadel waktu itu karena sudah sejak lama sekitar tahun 90-an dalam pemerintahan telah muncul konsep New Public Management (NPM). Paradigma NPM meninggalkan konsep pemerintahan lama, yakni Old Public Administration (OPA).
Secara umum, lanjut dia, NPM ini dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen dan disiplin lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.
"Ketika saya mengambil pendidikan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, saya banyak mempelajari dan memperdalam tentang perubahan OPA ke NPM,” katanya.
Ilmu yang dipelajarinya, kata Fadel, kemudian dirinya membuat teori baru mengenai Reinventing Local Government.
“Ini saya dapat pada tahun 2007," ungkapnya.
Teori Fadel Muhammad tersebut kemudian menjadi sebuah buku best seller dengan judul 'Reinventing Local Government: Pengalaman Dari Daerah' oleh Fadel Muhammad yang rilis tahun 2008.
Melihat betapa penting dan seriusnya karakter leadership dan entrepreneurship ini, maka Fadel menganjurkan Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo agar menyiapkan mata kuliah dan masuk dalam kurikulum tentang kepemimpinan dan kewirausahaan.
Ia mencontohkan ketika dirinya menjadi gubernur memiliki tiga program unggulan. Pertama soal SDM, kedua soal pertanian jagung, dan ketiga ingin mengembangkan kelautan, seperti rumput laut dan budi daya ikan.
“Nah, SDM ini saya prioritaskan sehingga saya tempatkan di posisi teratas dalam tiga program unggulan saya itu," kata Fadel.