"Pak Gubernur sudah buat kembali surat usulan ke kementerian dan langsung diantar Kepala Dinas SDM, meminta tambahan untuk jatah Bengkulu ditambah mengantisipasi kekurangan BBM solar di Bengkulu akhir 2023," kata Asisten II Sekretariat Pemprov Bengkulu RA Denny, di Bengkulu, Selasa.
Menurut dia, ketika tidak ada penambahan kuota BBM jenis solar, dikhawatirkan Provinsi Bengkulu bisa mengalami kelangkaan ketersediaan di akhir tahun ini.
"Kalau tidak ada penambahan dimungkinkan kosong, oleh sebab itu Bapak Gubernur langsung membuat surat kementerian untuk mendapatkan penambahan stok untuk Bengkulu," kata dia lagi.
Provinsi Bengkulu pun membutuhkan BBM subsidi jenis solar sebanyak 8,7 kiloliter untuk memenuhi stok sampai penghujung 2023.
Tidak hanya usulan penambahan kuota, Pemprov Bengkulu juga meminta kabupaten dan kota untuk mengawasi secara ketat penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.
Sementara, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM subsidi secara tepat sasaran agar dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar berhak.
"Jika masyarakat menemukan adanya indikasi kecurangan dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan.
Pertamina juga terus menginstruksikan dan menekankan kepada seluruh SPBU untuk dapat menyalurkan BBM subsidi benar-benar kepada masyarakat yang berhak.
Berdasarkan surat edaran dari Kementerian ESDM/No.4.E/MB.01/DJB.S/2022 tentang penyaluran BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, mobil truk pengangkut mineral dan batu bara dilarang mengisi BBM subsidi jenis bio solar.