Tugas pers mendewasakan pemilih
Jumat, 27 Oktober 2023 15:58 WIB 1064
Hal yang perlu selalu diingatkan oleh media terkait pemilihan umum adalah agar masyarakat waspada terhadap informasi-informasi yang berpotensi mengandung kebohongan atau hoaks.
Pers harus selalu mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan informasi sepihak, terutama yang isinya menjelek-jelekkan calon tertentu. Dengan tidak mudah langsung percaya, maka masyarakat juga tidak akan mudah menyebar kembali informasi hoaks tersebut kepada orang lain.
Baca juga: Dewan Pers: Perlu tumbuhkan penghormatan atas keberagaman pada pemilu
Masyarakat harus selalu diingatkan bahwa satu informasi salah yang disebarkan oleh satu orang berpotensi merusak keutuhan bangsa yang sudah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan oleh para pendahulu bangsa.
Apalagi, penetrasi media sosial yang kini marak dan mudah menyeruak ke ruang-ruang pribadi warga, berita hoaks juga sangat mudah mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.
Pers bertugas untuk mengajak masyarakat selalu melakukan cek ulang terhadap setiap informasi yang diterima.
Sikap dasar wartawan terhadap segala isu adalah mendahulukan pikiran ragu dan sanksi mengenai kebenaran informasi, agaknya juga perlu diterapkan oleh masyarakat. Sebagaimana tugas wartawan untuk mengonfirmasi fakta yang diterima, sehingga teryakini betul kebenarannya, maka tugas warga juga kurang lebih sama.
Kalau warga kini mengambil peran sebagai "wartawan" saat menyebar informasi lewat media sosial, maka cara dan pola kerja wartawan juga selayaknya menjadi pegangan warga media sosial yang dikenal sebagai nitizen.
Baca juga: Pers berperan mendukung Pemilu 2024 berkualitas
Setiap menemukan informasi yang berpotensi menimbulkan polemik dan permusuhan satu pihak dengan yang lain, maka pilihan di pikiran warga adalah mencerna betul informasi tersebut, kemudian mencari informasi lain, termasuk informasi mengenai berita hoaks yang sudah disediakan oleh pemerintah (Kominfo) dan bisa secara terbuka diakses oleh masyarakat.
Sementara itu, pers bisa memberikan rambu-rambu mengenai informasi yang patut diwaspadai sebagai hoaks, seperti menjelek-jelekkan calon tertentu dengan informasi tertentu.
Hal lain yang perlu disampaikan media kepada masyarakat adalah agar berhati-hati dengan narasi tertentu yang mendompleng ajaran agama untuk menyudutkan pihak lain.