"Peran pers mendukung pemilu berkualitas dengan memberikan pendidikan pada pemilih tentang demokrasi dan pemilu sebagai salah satu sarana mencapai demokrasi," katanya, di Bengkulu, Rabu.
Kemudian, lanjut dia, pers berperan mengedukasi publik untuk terhindar dari misinformasi, disinformasi, dan malainformasi seputar pemilu. Pers, kata dia, dapat meningkatkan partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu
"Menyuarakan kepentingan warga dalam demokrasi, terutama kelompok rentan dan termarjinalkan dalam pembangunan. Menginformasikan perkembangan tahapan pemilu," katanya.
Peran pers lainnya, kata dia, menyediakan informasi tentang partai politik koalisi, terkait kandidat capres-cawapres, dan calon anggota legislatif
"(Peran pers juga) mencegah disintegrasi bangsa akibat politisasi identitas dan lainnya," ucapnya.
Sapto mengingatkan media dan insan jurnalis agar tetap memedomani etika jurnalistik dan ketentuan lainnya dalam melakukan peliputan pemilu.
"Kode Etik Jurnalistik dan etika lainnya, seperti Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), pedoman pemberitaan media siber, pedoman peliputan tentang keberagaman, pedoman pemberitaan ramah anak, dan pedoman pemberitaan ramah disabilitas," ujarnya.
Atmaji Sapto Anggoro menyampaikan hal tersebut ketika menjadi narasumber dalam kegiatan "Workshop Peliputan Pemilu 2024", di Provinsi Bengkulu, Rabu (27/9). Kegiatan diikuti seluruh perwakilan media elektronik, siber, televisi, dan koran. Kegiatan dihadiri organisasi jurnalis dan organisasi media di Provinsi Bengkulu.
Atmaji Sapto Anggoro menyampaikan hal tersebut ketika menjadi narasumber dalam kegiatan "Workshop Peliputan Pemilu 2024", di Provinsi Bengkulu, Rabu (27/9). Kegiatan diikuti seluruh perwakilan media elektronik, siber, televisi, dan koran. Kegiatan dihadiri organisasi jurnalis dan organisasi media di Provinsi Bengkulu.